Targetkan 2018 UNBK Merata di Semua Wilayah
Rabu 03-05-2017,09:35 WIB
SUMBER – Bupati Cirebon, DR H Sunjaya Purwadisastra MM MSi mengaku cukup puas dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTs hari pertama, Selasa (2/5). Kepuasan bupati itu diutarakan kepada sejumlah wartawan usai melakukan monitoring di beberapa SMP Negeri di Kabupaten Cirebon.
|
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra monitoring UNBK. Foto: Yoga/Rakyat Cirebon |
“Sejauh ini semuanya lancar. Saya berdoa agar sampai selesai juga tidak ada kendala,” ujar bupati kepada wartawan. Dijelaskan bupati, saat ini sebagian besar sekolah menengah pertama di Kabupaten Cirebon masih menggunakan ujian tertulis. Walaupun, bupati sendiri mengakui ada beberapa sekolah yang sudah mulai melaksanakan ujian berbasis komputer.
“Kita berharap tahun 2018 mendatang ujian berbasis komputer sudah bisa dilaksanakan merata dan lebih banyak lagi sekolah yang melaksanakan. Saya juga sudah minta kepada kadisdik untuk mempersiapkan infrastrukturnya,” tambah bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Drs H Asdullah SA MM menyampaikan ada empat sekolah yang baru bisa melaksanakan ujian berbasis komputer. Dari jumlah tersebut, hanya ada satu sekolah yang sudah menjadi pelaksana mandiri.
“Hanya SMPN 1 Sumber yang sudah mandiri melaksanakan UNBK. Tiga sekolah lainnya yaitu SMPN 1 Jamblang masih ujian di SMAN Jamblang, SMPN 1 Lemahabang masih ikut di SMK Lemahabang dan SMPN 1 Ciledug ikut di SMK Al-Jabar. Ikutnya tiga smp ke sekollah lain karena memang belum terpenuhinya kebutuhan pelaksanaan UNBK,” terang kadisdik.
Ditambahkannya, untuk menjadi sekolah mandiri peklaksanaan UNBK, maka diperlukan minimal 30persen computer dari jumlah keseluruhan siswa. Sedangkan, pengadaan computer tersebut tidak bisa sepenuhnya dibebankan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Bisa dilihat kalau ada siswa 300orang, maka computer yang harus disediakan 90unit. Makanya, kita juga tengah berupaya untuk terus menambah jumlah computer di sekolah-sekolah agar pelaksanaan ujian tertulis bisa dikurangi dan berpindah berbasis computer,” ujarnya.
Ditemui terpisah, Kabid SMP Disdik kabupaten Cirebon, H Ronianto menegaskan untuk pelaksanaan ujian tahun ini tidak ada kendala yang berarti. Jika tahun-tahun sebelumnya permasalahan berkutat pada kuerangnya jumlah soal, Roni mengatakan hari pertama tidak ada kendala.
“Ini tidak terlepas dari sistem yang dilaksanakan tahun ini. Jika tahun lalu dinas kabupaten hanya menunggu kiriman soal dari provinsi, sekarang dinas datang langsung ke percetakan dan menjemput langsung soal sehingga kekurangan itu tidak akan terjadi. Saya berharap semuanya lancar dan laporan untuk siswa yang tidak ikut ujian belum masuk,” ungkapnya. (yog)
Sumber: