Buruh Padati Jalan Pantura, Kapolres Ciko Berikan Kue Ulang Tahun

Buruh Padati Jalan Pantura, Kapolres Ciko Berikan Kue Ulang Tahun

CIREBON - Ribuan buruh di Cirebon yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cirebon Raya memperingati hari buruh atau lebih kita kenal dengan MayDay tanggal 1 Mei kemarin dengan melakukan aksi turun ke jalan dan menyampaikan aspirasi ke beberapa kantor instansi.
\"buruh
Massa FSPMI Cirebon. Foto: Asep/Rakyat Cirebon
Salahsatu kantor yang menjadi sasaran ribuan buruh dalam menyampaikan aspirasinya adalah Balai Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan (BPPK) Wilayah III Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat di Jalan Brigjen Dharsono, By Pass Cirebon.

Aksi para buruh FSPMI kemarin sontak menbuat lalu lintas di jalur pantura utama Cirebon tersebut sempat mengalami perlambatan, namun tidak sampai terjadi kemacetan total.

Dalam orasinya mewakili para buruh, Sekjen FSPMI Cirebon Raya, Moh Machbub meneriakan bahwa dalam MayDay kali ini, para buruh menuntut beberapa hak yang seharusnya didapatkan.

Beberapa hal yang menjadi tuntutan para buruh kemarin, adalah mereka menuntut dihapuskannya sistem magang atau Outsourcing karena hal tersebut dianggap mengombang-ambingkan status pekerja serta pemberian upah yang tidak jelas.

\"Kita minta agar dalam bekerja, tidak ada lagi bahasa karyawan magang, itu jelas tidak memenuhi hak pekerja!!,\" teriak Machbub.

Selain menuntut penghapusan Outsourcing, hal yang sudah menjadi tuntutan para buruh, yakni meminta agar upah disesuaikan dengan UMK yang telah ditetapkan, karena di beberapa perusahaan ditemukan upah yang menyalahi UMK. Maka dari itu, mereka pun menuntut kepada BPPK Wil III agar menindak tegas perusahaan yang nakal dalam memaikan angka upah pekerja.

Selanjutnya, mereka juga mengawal kasus solidaritas di PHK nya 40 pekerja yang ada di Cirebon. Dalam momentum MayDay kali ini, ribuan buruh juga menuntut agar 40 kawan mereka dari beberapa perusahaan yang mengalami pemutusan Hak Kerja (PHK) tanpa alasan yang jelas kembali dipekerjakan.

\"Banyak hal yang menjadi tuntutan kami, itu sebenarnya merupakan hak yang seharusnya kami dapatkan sebagai pekerja. Kamu buruh bukan kaum marjinal yang bisa diinjak seenaknya, maka sampai kapanpun kita akan terus mengawal apa yang menjadi hak dari kaum buruh,\" tegasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan (BPPK) Wilayah III, HB Subaedy SH MSI mengatakan bahwa sebagai tangan panjang dari pemerintah provinsi, maka semua hal yang menjadi tuntutan para buruh dan telah disampaikan akan diteruskan kepada pemerintah provinsi untuk ditindak lanjuti. 

\"Kita akan menyampaikan aspirasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi, artiniya, kami sebagai tangan panjang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyampaikan semua tuntutan kepada bapak Gubernur melalu Disnakertrans Jawa Barat,\" ungkap Subaedy kepada sejumlah wartawan, kemarin.

Selain itu, untuk pengawasan, terkait banyaknya kasus-kasus penyimpangan yang memposisikan kaum buruh dalam posisi korban ditegaskan Subaedy sedang diproses oleh pihaknya. \"Kita juga sudah banyak menerima laporan terkait adanya ketimpangan di beberapa perusahaan, itu sedang kita proses,\" katanya.

Pada aksi damai kemarin, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar SIK MHUM MSM turun langsung mengawal jalannya aksi. Dalam momentum MayDay kemarin, pihak kepolisian pun memberikan apresiasi kepada para buruh karena telah melakukan aksi dengan tertib.

Sebagai hadiah ulang tahun hari buruh, Kapolres Cirebon Kota pun memberikan kue ulang tahun yang diterima langsung oleh Sekjend FSPMI Cirebon raya di podium orasi. \"Kita sampaikan apresiasi kepada mereka, mereka punya hak yang harus dikawal, maka kita juga harus kawal aksi mereka,\" ungka Adi Vivid seusai mengawal aksi, kemarin. (sep)

Sumber: