Selasa 04-04-2017,04:00 WIB
LEMAHABANG – Kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK Muhammadiyah Lemahabang Kabupaten Cirebon terganggu. Padahal, Senin (3/4), merupakan hari pertama pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut. Akan tetapi, karena ada kejadian pemadaman listrik, mengakibatkan kepanikan pihak sekolah dan peserta UNBK.
|
Siswa SMK Muhammadiyah ikut UNBK. Foto: Kim/Rakyat Cirebon |
Pemadaman listrik tersebut, terjadi pada pukul 11.00 Wib, sehingga membuat komputer para peserta Ujian Nasional, mengalami pemadaman dan mati total.
Meskipun pemadaman listrik tersebut hanya terjadi hanya selama sekitar 15 menit, akan tetapi jelas menimbulkan dampak negatif dan membuat panik peserta dan pihak sekolah. Meski demikian, pelaksanaan UNBKtetap dilanjutkan setelah listrik nyala.
Pelaksanaan UNBK hari pertama dengan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia tersebut, kembali berjalan setelah listrik kembali normal.
Dengan adanya kejadian padamnya listrik di wilayah Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, bukan hanya dipermasalahkan oleh pihak SMK Muhammadiyah Lemahabang saja, melainkan juga sekolah lain yang sedang melaksanakan UNBK.
Wakasek Kurikulum SMK Muhammadiyah Lemahabang, Nurhayati mengungkapkan, kejadian tersebut jelas mengganggu pelaksanaan UNBK yang dilakukan hari pertama. “Jelas mengganggu. Listrik padam saat berlangsungnya UNBK di hari pertama pada gelombang kedua,” kata dia.
Dikatakan, meskipun sempat padam, akan tetapi, UNBK bisa kembali dilanjutkan kembali. “Listrik kembali menyala, dan para peserta dapat melanjutkan soal, tanpa mengulang dari awal lagi. Karena hasil pengisian sudah secara otomatis tersimpan diserver,\" kata dia.
Untuk pelaksanaan ujian nasional tahun ajaran 2016/2017 ini, kata dia, diikuti sebanyak 440 siswa-siswi. Dan waktu pelaksanaannya dalam satu hari, dibagi menjadi tiga (3) sesi atau tiga (3) gelombang.
“Hal ini, karena disesuaikan dengan jumlah unit komputer yang ada. Dan untuk pelaksanaannya, kami siapkan empat (4) ruangan dengan jumlah total 148 unit komputer yang ada,’ kata dia.
Para peserta juga, kata dia, dibagi menjadi tiga sesi. Untuk sesi pertama dimulai sejak Pukul 7.30 Wib dan sesi terakhir hingga batas waktu Pukul 16.00 Wib. “Dan tim pengawas dalam pelaksanaan UNBK yang berlangsung, kami melibatkan 8 tenaga guru pengawas dari SMK Al Jabbar Ciledug Kabupaten Cirebon,” kata dia.
Dengan adanya kejadian padamnya listrik saat UNBK, pihaknya berharap agar tidak ada kejadian serupa di hari berikutnya selama UNBK. Seharusnya, pihak PLN sudah paham dan sudah mengetahui terkait intruksi dan perintah pemerintah pusat untuk dapat turut menjaga dan mensukseskan program Ujian Nasional Berbasis Komputer. “Meskipun hanya padam selama 15 menit, tapi kejadian ini, memiliki dampak,” kata dia. (kim)