Lansia Terlantar Dapat Bantuan Sembako

Lansia Terlantar Dapat Bantuan Sembako

KEDAWUNG – Dua lansia, Mbok Manis (99) dan Mbok Saera (70) mendapatkan bantuan dari Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih, berupa sembako, Rabu (29/3), di kediaman mereka di Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung. 
\"tim
PKK Kabupaten Cirebon bantu lansia terlantar. Foto: Yoga/Rakyat Cirebon
Kedua warga lanjut usia ini sebelumnya pernah diberitakan sebagai lansia terlantar, mereka tinggal satu rumah dan memiliki hubungan saudara sebagai bibi dan keponakannya. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keluarga lansia tersebut enggan mengurus, meski secara finansial keduanya tidak kekurangan. Ayu, sapaan akrab Wahyu,  mengungkapkan pihaknya tidak melihat jika keduanya merupakan warga yang tidak kekurangan, namun dirinya sangat miris melihat kedua lansia tidak ada yang mengurus.

“Untuk itu, saya minta kepada Dinas Sosial untuk menitipkan mereka di panti jompo saja, sehingga nanti di panti jompo mereka ada yang mengurus. Namun, kitapun minta dulu persetujuan dulu kepada keluarga mereka apakah mau kedua nenek ini diurus di panti jompo?” ujar Ayu.

Menurutnya, di Kabupaten Cirebon terdapat satu panti jompo milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Jika ada lansia yang akan masuk panti jompo pun tidak bisa sembarangan, karena lansia yang akan diterima di panti jompo merupakan lansia yang masih sehat.

“Kalau saya lihat kedua nenek ini masih sehat, sehingga kalau diurus di panti jompo kemungkinan bisa masuk. Daripada tinggal di rumah mereka tidak ada yang mengurus,” ujarnya.

Ayu menambahkan, sebagai sesama perempuan yang nantinya pun akan menjalani hari tua, dirinya turut ingin memberikan solusi bagi kedua nenek tersebut. “Kita nantipun akan tua, jangan sampai saat kita tua akan diterlantarkan pula. Ini saatnya berinvestasi,” ucap Ayu.

Sebelum mendapatkan persetujuan dari keluarga kedua lansia ini, Ayu meminta pihak keluarga untuk jangan menelantarkan keduanya. “Jangan hanya mau uangnya saja, tapi tidak mau merawat,” ujarnya.

Sementara itu, Kuwu Desa Sutawinangun Dedi Suparto menjelaskan, persoalan kedua warganya ini sejak dulu memang jarang ada yang mengurus. “Saya sendiri tidak tahu kenapa keluarganya tidak ada yang mau mengurus. 

Padahal, banyak dari keluarganya juga yang diberi uang oleh kedua nenek ini, tapi tetap saja mengurusnya tidak maksimal. Kalau dari segi finansial, keduanya memang tidak kekurangan karena memiliki kontrakan yang disewakan,” ungkapnya. (yog)

Sumber: