Siswa MTs Harus Bisa Tiga Bahasa

Siswa MTs Harus Bisa Tiga Bahasa

WERU - Madrasah tsanawiyah (MTs) II Cirebon, ajak siswa kuasai tiga bahasa secara maksimal dengan rutin melakukan kegiatan pidato tiga bahasa setiap jum’at pagi sebelum aktifitas belajar mengajar dimulai.
\"siswa
Siswa MTs II Cirebon rutin belajar bahasa. Foto: Dandy/Rakyat Cirebon
Menguasai berbagai bahasa selain bahasa Indonesia merupakan hal yang tidak mudah, pembelajaran bahasa asing di sekolah seperti bahasa Inggris, maupun bahasa Arab memang ada dalam mata pelajaaran di sekolah namun semua itu tidak menjadi fasilitas utama agar siswa benar-benar menguasai bahasa tersebut.  Butuh pelatihan kusus dan kebiasaan siswa menggunakan bahasa asing agar siswa benar-benar menguasai bahasa itu.

“Memang di kelas  siswa mempelajari pelajaran bahasa Inggris, maupun arab, tetapi untuk bener-benar menguasai bahasa itu, butuh kebiasaan siswa mengucapkan bahasa itu sendiri,  maka dari situ kami membuat kegiatan pidato dengan tiga bahasa yang dilakukan siswa setiap pekannya,” jelas Wakil Kurikuulum MTs II Cirebon Sarif Abdurrahman.

Dikatakan Sarif, pihaknya sekolah saat ini berusaha untuk lebih memperkenalkan berbagai bahasa ke siswa kususnya bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa Indonesia guna memberikan pemahaman pentingnya bahasa dalam dunia pendidikan. 

Berbagai upaya sudah dilakukan pihak sekolah dari pembelajaran dikelas yang intensif sampai dengan bimbingan khusus siswa agar bisa berpidato tiga bahasa. “Setiap siswa berkesempatan untuk membacakan pidato tiga bahasa yang digelar dilapangan sekolah setiap Jum’at pagi dan bergiliran,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sarip juga mengatakan, menguasai berbagai bahasa sangatlah penting untuk pelajar, karena sekarang ini dunia pendidikan maupun dunia kerja sangat membutuhkan seseorang yang mahir dalam berbagai bahasa, sedangka jika pembelajaranya dimulai sejak dini bisa lebih mengoptimalkan hasilnya ketika siswa sudah lulus nanti, maka dari itu pihak sekolah selalu berupaya meberikan dorongan baik untuk siswa maupun pengajar agar bisa mendidik siswanya mahir dalam berbagai bahasa. 

“Selama ini dukungan guru sangat baik untuk menyikapi tujuan sekolah tersebut terutama guru bahasa yang ada, karena mereka tahu itu tugas dan kewajiban agar siswanya baik dalam berbahasa,” kata Sarip.

Selain itu, Guru Bahasa Indonesia Mukhamad Junaedy menambahkan kegiatan pidato tiga bahasa tersebut dilakukan siswa agar bisa menguasai berbagai bahasa, dan setiap jum’at perwakilan dari kelas yang mendapatkan giliran mengadakan konsultasi terkait tema pidato yang akan dibacakan ke setiap guru bahasa, untuk dikoreksi sebelum dibacakan saat kegiatan. 

“Disitulah adanya pembelajaran kusus yang kami berikan ke siswa untuk bisa membuat  pidato yang baik dan benar,” kata Junaedy saat diwawancarai di kantornya.

Lebih lanjut, kata Junaedi dalam pidato tersebut akan diberikan tema yang dipilih sendri oleh siswa dengan satu tema. Karena dengan bagitu semua siswa bisa menilai sendiri perbedaan berbagai bahasa dalam menyampaikan pidato. 

Disinilah peran penting bahasa Indonesia, karena setelah dibacakan pidato bahasa Ingggris, bahasa Arab dengan tema yang sama baru yang terakhir pidato  bahasa Indonesia untuk lebih memperjelas kembali apa makna yang  terkadung dalam pidato dua bahasa tersebut. (dym/mgg)

Sumber: