Sate Kalong Terjual Seribu Tusuk dalam Semalam

Sate Kalong Terjual Seribu Tusuk dalam Semalam

LEMAHWUNGKUK –  Nama sate kalong sudah tidak asing bagi masyarakat Cirebon. Sate yang hanya bisa ditemui saat malam hari ini menjadi salah satu kuliner khas yang memanjakan lidah. Bagi yang kurang familiar, tentu akan menyangka sate kalong adalah sate dari olahan daging kalong. 
\"sate
Sate Kalong hanya dijual di malam hari. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon
Padahal tidak. Sate kalong merupakan sate berbahan dasar daging kerbau giling yang dimasak dengan cara dibakar seperti sate pada umumnya. Di Kota Cirebon, salah satu penjual sate kalong yang sudah turun temurun tetap setia menjajakan kuliner khas Cirebon itu bisa ditemui di jalan Pecinan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon. 

Salah satunya Karyadi. Pria paruh baya baya ini berjualan sate kalong mulai pukul 17.00 WIB hingga tengah malam. Kepada wartawan koran ini, Karyadi menuturkan, bahan dasar sate  kalong  murni dari daging kerbau. 

Awalnya, daging kerbau digiling kemudian dibentuk menyerupai sate  lengkap dengan tusukannya. Setelah itu, sate dimatangkan terlebih dahulu dengan aneka bumbu. Setelah itu, sate dibakar dan bisa disajikan.

“Disebut sate kalong itu karena keluarnya malam hari. Dulu sih keliling sekarang mangkal saja. Makanya disebut sate kalong, kaya kalong suka keluar malam,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, akhir pekan lalu.

Cita rasa sate kalong tidak seseram namanya. Daging kerbaau yang digunakan merupakan bagian daging pilihan yakni daging lemusir atau khas dalam. Sehingga kaya akan serat dan nutrisi. Pemilihan daging kerbau sendiri karena banyak keunggulan dari daging lainnya.

“Kalau daging kerbau itu bagus warnanya merah. Kalau daging sapi kan pucat ketika dimasak. Kita pakainya daging kerbau segar, kalau yang sudah dibekukan bisa diolah,” jelas Karyadi.

Pria yang akrab disapa Yadi ini mengungkapkan, dari bumbunya, sate kalong menggunakan bumbu kacang. Bedanya, ada campuran dage dan gula merah untuk mengentalkan bumbunya. Karena sudah matang dari awal, sate kalong bisa langsung dikonsumsi tanpa dibakar.

Tapi namanya juga sate, tidak lengkap jika tidak dibakar. Untuk itulah banyak juga yang memesan sate kalong dibakar terlebih dahulu agar cita rasa satenya lebih berasa.  Harga satu kodi  sate kalong dengan isi 20 tusuk sate hanya dibandrol Rp20 ribuan saja. 

Karena unik dan murah meriah, tak heran jika sate kalong Yadi selalu diserbu pembeli. Dalam satu kali jualan, ia mampu menghabiskan seribu tusuk sate kalong. Jika dalam sedang sepi, sekurang-kurangnya 500 tusuk terjual.

Untuk menikmati sate kalong Yadi, bisa datang lansung ke jalan Pecinan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon mulai  pukul 17.00 sampai pukul 23.00 WIB.  Jika membeli  dalam jumlah banyak, ada baiknya  lakukan pemesanan terlebih dahulu agar tidak kehabisan. “Kalau orang Cirebon mengenal, hanya saja orang luar banyak juga masih tanya-tanya,” pungkasnya. (wan)

Sumber: