Minggu 19-02-2017,09:00 WIB
|
Objek wisata Cicerem. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon |
KUNINGAN – Berada diantara rindangnya pepohonan dan berundaknya bebatuan berukuran besar memajang sebuah pemandangan sangat alami. Terhampar dengan kemilau biru bening warna airnya.
Sehingga orang-orang menyebut danau atau situ yang aslinya bernama Cicerem Danau Biru ini diperkenalkan oleh orang-orang yang sempat melancong ke tempat ini dengan nama Blue Lake Cicerem.
Tidak begitu luas, namun area ini terasa padat dengan wujud indah, dalam keunikan danau berkedalaman kurang lebih 5 meter. Dengan warna berbeda dari yang lain, tanpa ada kecokelatan dari lumpur atau tanah yang terhampar hanya biru, berhias ikan warna-warni sebagai penghuninya.
Hawa sejuk menyeruak tatkala memasuki pelataran pinggir danau, maklum berada tepat di kaki gunung Ciremai. Juga dalam lingkungan desa Kaduela Kecamatan Pasawahan yang terletak di ketinggian antara 280 sampai 315 meter di atas permukaan laut. Dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 19 derajat celsius sampai dengan 28 derajat Celsius. Dimana paling tinggi antara Juni dan September.
Objek wisata ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Konon menurut cerita warga setempat, disini sempat dipakai berkumpulnya para Wali (Wali Songo, red), mungkin sama lamanya dengan objek wisata yang letaknya tak jauh dari Cicerem yakni Talaga Remis.
Namun mulai dikenal luas, diperkirakan setelah dibangunnya senderan saluran di danau tersebut pada tahun 2010 oleh Bupati Kuningan saat itu, H Aang Hamid Suganda.
Kepala Desa Kaduela, Yayat Suyatna mengatakan, jika akses menuju Cicerem bisa dikatakan lebih dekat dari Cirebon ketimbang dari pusat Kota Kuningan. Mengingat Desa Kaduela tempat danau ini berada merupakan wilayah pembatas kabupaten. Di sebelah utara berbatasan dengan desa Mandala Cirebon. Begitu juga di barat yang berbatasan dengan desa Cikalahang Kabupaten Cirebon.
“Bila dari pusat Kota Kuningan, jarak yang harus ditempuh sekitar 32 kilometer. Sedangkan dari ibu kota kecamatan, yakni Pasawahan sekitar 2 kilometer. Namun, jangan khawatir, akses jalan yang dilalui kondisinya baik, dengan patokan utama mengambil jalan yang tepat berada di samping kantor Polsek Pasawahan, tinggal lurus maka sampailah ke Cicerem,” terang Yayat.
Dituturkan Yayat, jaringan jalur jalan yang menghubungkan Ibu Kota Kecamatan Pasawahan dengan Desa Kaduela dan jalur jalan yang menghubungkan dengan wilayah desa yang termasuk Kabupaten Cirebon merupakan jalan utama bagi perekonomian Masyarakat desa Kaduela melalui dua objek wisata yaitu Cicerem dan Talaga Remis.
Disamping itu, kata Yayat, selain mata air yang terdapat di dua telaga tadi, masih terdapat enam titik mata air lainnya. Yang kesemuanya dipergunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti, air minum, irigasi dan perikanan, juga ada pula yang disalurkan ke PDAM Kabupaten Cirebon, industri air mineral, serta penyaluran air ke pabrik semen Palimanan.
Jadi, kata dia, keberadaan titik titik mata air, merupakan berkah buat masyarakat desa Kaduela. Terutama objek wisata, merupakan sumber pendapatan desa yang wajib dijaga dan dipelihara dengan baik.
“Kami melakukannya melalui cara mempertahankan kecantikan dan keasrian objek wisata. Ditambah kesantunan masyarakat desa yang akan senantiasa menyambut kehadiran para wisatawan dengan segala keramahan yang sudah mentradisi di kampung kami,” tuturnya. (ale)