Warga Rindukan Kepala Daerah dari Kaum Muda

Warga Rindukan Kepala Daerah dari Kaum Muda

KUNINGAN – Munculnya dua anak muda yang sudah memberikan sinyal akan maju pada Pilkada Kuningan 2018 mendatang, yakni Yosa Octora Santono (putra H Amin Santono) serta Muhammad Ridho Suganda alias Edo (putra bungsu H Aang Hamid Suganda), disambut baik sejumlah kalangan.
Sebagian diantaranya mengaku sangat merindukan adanya Bupati Kuningan dari kaum muda.
\"Muhammad
M Ridho Suganda (ketiga kiri) saat mendaftar jadi cawabup. dok. Rakyat Cirebon

Seperti yang disampaikan Fikron Arif, salah seorang pemuda asal Kramatmulya. Fikron mengaku, sangat bangga dengan sudah munculnya dua nama anak muda yang akan mencalonkan diri sebagai bupati/wabup Kuningan, yakni Yosa dan Edo.

“Dari pemberitaan di koran, saya tahu kalau sekarang sudah ada 2 nama dari perwakilan pemuda yang katanya akan ikut dalam bursa pencalonan bupati atau wakil bupati pada Pilkada 2018. Terus terang saja saya sangat senang mendengarnya, mungkin sudah saatnya kedepan Bupati Kuningan dipegang oleh anak muda,” kata Fikron saat berbincang dengan koran ini, kemarin (23/1).

Sebagai bagian dari warga Kabupaten Kuningan, Fikron mengaku, bangga menjadi orang Kuningan yang dilahirkan di tanah berjuluk kota kuda tersebut.

Ia pun sangat berharap, siapapun nantinya yang sukses menjadi pemimpin daerah, apakah Edo ataupun Yosa, yang terpenting bisa mewakili kalangan anak muda di Kuningan khususnya untuk bisa berperan dalam pembangunan serta pengabdian kepada masyarakat.

“Sekarang memang sudah jamannya pemimpin itu dipegang kaum muda. Bukan berarti yang sudah tua tidak boleh memimpin, justru dengan kepemimpinan anak muda yang masih jernih pemikirannya, Insya Allah daerah bisa semakin berkembang. Jadi, kalau sekarang sudah ada 2 pemuda yang muncul, siapapun diantara mereka yang jadi nanti, kami mewakili kaum muda akan mendukungnya,” tegas dia.

Secara pribadi, Fikron menjelaskan, batas usia yang menurutnya masuk dalam kategori muda yakni berusia maksimal 40 tahun.

Ia beralasan, pemimpin yang berusia muda biasanya memiliki semangat untuk menjalankan kepemimpinannya itu dengan jiwa kepemudaan.

Segala sesuatu yang dianggap sudah tidak layak, dengan jiwa muda maka akan dibenahi sehingga bisa kembali berjalan seperti baru lagi.

“Prinsipnya anak muda itu biasanya ingin melakukan hal baru, tentunya ini dalam rangka membangun lebih baik jika dalam kepemimpinan. Dalam berbagai hal pun, jelas pemimpin yang berjiwa muda memiliki pemikiran yang muda juga, artinya pembaharuan. Tapi sekali lagi ini bukan berarti saya tidak suka yang tua, kalau memang lebih cerdas dari yang muda kenapa tidak. Tapi saya sih inginnya kepala daerah itu yang muda,” tandas Fikron. (muh)

Sumber: