Lubang di Jalan Cipto Membahayakan

Lubang di Jalan Cipto Membahayakan

Walikota Instruksikan DPUPR Segera Perbaiki

KESAMBI – Kerusakan di Jalan Cipto, persisnya di jalur arah Gunungsari menuju perempatan Pemuda, semakin parah. Lubang berdiameter lebar dan dalam semakin menganga dan dirasa membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Atas hal itu, Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk segera mengatasi kerusakan itu dengan melakukan perbaikan.
\"Jalan
Jalan Cipto Kota Cirebon berlubang. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon 

“Saya sudah instruksikan kepada DPUPR untuk mengatasi kerusakan yang terlihat sudah parah itu,” ungkap Azis, saat ditemui di kawasan Jalan Cipto, kemarin sore.

Ia menambahkan, kalaupun untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh dengan mengaspal harus menunggu waktu cukup lama, DPUPR setidaknya melakukan perbaikan sementara. Misalnya dengan menambal lubang yang menganga dengan ukuran besar di Jalan Cipto.

“Kalau perbaikan besar mungkin harus melalui proses lelang dan sebagainya, maka DPUPR kiranya agar melakukan perbaikan sementara dengan penambalan. Paling tidak lubang itu ditutup dulu,” katanya.

Azis menilai, kerusakan yang terjadi di Jalan Cipto dipicu genangan air. Pasalnya, di ruas jalan yang mengalami kerusakan parah masih berlapiskan aspal, belum betonan.

“Salahsatunya karena genangan air. Jadi aspal mudah mengelupas,” kata politisi Partai Demokrat itu.

Menurutnya, apabila kerusakan jalan tersebut tak segera diatasi oleh DPUPR, dikhawatirkan akan menimbulkan korban jiwa.

Karena, kata Azis, kerusakan jalan dengan ukuran yang lebar dan dalam itu mengancam pengguna jalan.

“Jangan sampai ada korban karena jalan rusak. Makanya harus diantisipasi segera,” katanya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Kepala DPUPR Kota Cirebon, Ir Budi Rahardjo MBA, menjelaskan, kerusakan di Jalan Cipto dipicu genangan air.

“Faktor utama penyebab kerusakan yang sering terjadi di Jalan Cipto adalah genangan air,” ungkap Budi.

Proses rusaknya lapisan aspal pada Jalan Cipto, diistilahkan Budi, merupakan pumping effect. Artinya, karena genangan air terjadi cukup lama, sehingga membuat lapisan aspal semakin mudah tergerus ditambah arus lalulintas yang tinggi.

“Kekuatan aspal berkurang ketika terus menerus terendam air. Kondisi itu ditambah lagi dengan banyaknya kendaraan yang melintas, sehingga tekanan terhadap lapisan aspal semakin tinggi juga. Jadilah berlubang atau rusak,” katanya. (jri)

Sumber: