Diprotes Warga, Galian C Ditutup

Alat Berat Disita Warga, Camat Sudah Panggil Pengusaha Galian

ASTANAJAPURA – Setelah diprotes warga, kegiatan galian C di Desa Buntet Kecamatan Astanajapura, mulai Jumat (13/1), tidak boleh lagi beroperasi.

Protes warga juga ditindak lanjuti pihak Kecamatan Astanajapura dengan memanggil pihak pengusaha galian C di hari yang sama, kemarin.

Camat Astanajapura, Iing Tajudin, yang melimpahkan persoalan galian C kepada MP Kecamatan Astanajapura, Abdul Aziz menegaskan, di lokasi galian yang diduga ilegal tersebut sudah tidak ada lagi kegiatan.

Hal itu, karena pengusaha galian, merespons surat tembusan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Buntet mengenai kegiatan galian C yang diprotes warga.

“Soal galian C, Kuwu Buntet sudah kirim surat tembusan ke pengusaha galian. Dan sekarang, katanya sudah tidak ada lagi kegiatan,” katanya.

Dikatakan Iing, pihak kecamatan sudah menerima surat dari Kuwu Buntet, soal penutupan usaha galian C.

“Saya meresponnya. Karena soal ini, berkaitan dengan administrasi tiap wilayah. Makanya, dengan adanya surat ini, saya mengapresiasinya,” katanya.

Terkait dengan domain dan ketentuannya, kata Iing, menjadi hak kuwu Buntet yang menjadi kepala wilayah. “Namanya usaha, maka butuh perizinan dan legalitas yang jelas,” tandasnya.

Sementara itu, informasi di lapangan menyebutkan, meskipun kegiatan di lokasi galian C sudah ditutup. Akan tetapi, alat berat masih ditahan oleh warga sekitar di lokasi. Tidak diketahui alasan waraga menahan alat berat tersebut.

Sebelumnya, warga memang sempat mempersoalkan  galian C yang berada di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura yang diduga ilegal.

Bahkan, karena dianggap mengganggu warga dan diaggap bisa merusak jalan desa, Warga sekitar menuntut lokasi galian C tersebut segera ditutup.

Selin itu, proyek galian yang baru beroperasi tersebut, dianggap menyalahi aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan ditengari tidak berizin. (kim)