Pemkot Diminta Kucurkan Dana Paceklik
Senin 09-01-2017,16:00 WIB
Cuaca Buruk di Akhir dan Awal Tahun Bikin Nelayan Tak Melaut
KEJAKSAN – Cuaca buruk yang seringkali terjadi pada akhir hingga awal tahun, membuat para nelayan berpikir ulang untuk pergi melaut.
Imbasnya, para nelayan di Kota Cirebon pun tak mendapatkan penghasilan, apabila mereka tak melaut. Untuk itu, mereka berharap, Pemkot Cirebon bisa mengucurkan dana paceklik.
Ketua Rukun Nelayan Samadikun Selatan Kota Cirebon, Sofyan mengaku, cuaca yang tidak menentu belakangan ini membuat ia dan ratusan nelayan lainnya berpikir ulang untuk pergi melaut.
Sofyan menyebut, risiko yang dihadapi nelayan apabila melaut di musim seperti saat ini terlampau tinggi.
“Mulai dari Desember, Januari, Februri, biasanya cuaca buruk. Sering turun hujan deras disertai angin kencang. Itu risikonya sangat tinggi bagi kita sebagai nelayan ketika berada di tengah laut. Karena ombak juga akan tinggi, bahkan bisa sampai terjadi badai,” ungkap Sofyan, ditemui di kawasan Samadikun, akhir pekan lalu.
Ditambahkan Sofyan, pada periode itu, para nelayan mengalami penurunan pendapatan secara signifikan.
Oleh karena itu, Sofyan berharap, Pemerintah Kota Cirebon bisa mengucurkan dana bantuan untuk para nelayan.
“Kita berharap ada dana paceklik dari pemkot untuk nelayan,” katanya.
Sofyan mengaku, pada 2004 silam, para nelayan di Kota Cirebon pernah diguyur dana paceklik sebesar Rp100 ribu per nelayan selama musim cuaca buruk yang mana nelayan tak bisa melaut.
Saat itu, disebutkan Sofyan, usulan disampaikan kepada anggota DPRD Kota Cirebon.
“Alhamdulillah pada tahun 2004 yang lalu, setiap nelayan mendapatkan Rp100 ribu dari pemkot. Kita berharap, sekarang dana itu dihidupkan lagi. Jadi, ketika nelayan tidak bisa melaut, pemkot ikut meringankan beban kita,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Lili Eliyah SH MM mengaku, aspirasi itu perlu dibicarakan lebih lanjut di internal dewan. Tapi, Lili memastikan, untuk tahun ini, dana paceklik yang diharapkan nelayan, belum bisa dikabulkan.
“Karena APBD sudah jadi, sudah disahkan. Tapi kita akan kaji usulan itu,” katanya. (jri)
KEJAKSAN – Cuaca buruk yang seringkali terjadi pada akhir hingga awal tahun, membuat para nelayan berpikir ulang untuk pergi melaut.
![\"perahu](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/01/perahu-nelayan.jpg\" "\\"perahu") |
| Nelayan pesisir Cirebon. dok. Rakyat Cirebon |
Imbasnya, para nelayan di Kota Cirebon pun tak mendapatkan penghasilan, apabila mereka tak melaut. Untuk itu, mereka berharap, Pemkot Cirebon bisa mengucurkan dana paceklik.
Ketua Rukun Nelayan Samadikun Selatan Kota Cirebon, Sofyan mengaku, cuaca yang tidak menentu belakangan ini membuat ia dan ratusan nelayan lainnya berpikir ulang untuk pergi melaut.
Sofyan menyebut, risiko yang dihadapi nelayan apabila melaut di musim seperti saat ini terlampau tinggi.
“Mulai dari Desember, Januari, Februri, biasanya cuaca buruk. Sering turun hujan deras disertai angin kencang. Itu risikonya sangat tinggi bagi kita sebagai nelayan ketika berada di tengah laut. Karena ombak juga akan tinggi, bahkan bisa sampai terjadi badai,” ungkap Sofyan, ditemui di kawasan Samadikun, akhir pekan lalu.
Ditambahkan Sofyan, pada periode itu, para nelayan mengalami penurunan pendapatan secara signifikan.
Oleh karena itu, Sofyan berharap, Pemerintah Kota Cirebon bisa mengucurkan dana bantuan untuk para nelayan.
“Kita berharap ada dana paceklik dari pemkot untuk nelayan,” katanya.
Sofyan mengaku, pada 2004 silam, para nelayan di Kota Cirebon pernah diguyur dana paceklik sebesar Rp100 ribu per nelayan selama musim cuaca buruk yang mana nelayan tak bisa melaut.
Saat itu, disebutkan Sofyan, usulan disampaikan kepada anggota DPRD Kota Cirebon.
“Alhamdulillah pada tahun 2004 yang lalu, setiap nelayan mendapatkan Rp100 ribu dari pemkot. Kita berharap, sekarang dana itu dihidupkan lagi. Jadi, ketika nelayan tidak bisa melaut, pemkot ikut meringankan beban kita,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Lili Eliyah SH MM mengaku, aspirasi itu perlu dibicarakan lebih lanjut di internal dewan. Tapi, Lili memastikan, untuk tahun ini, dana paceklik yang diharapkan nelayan, belum bisa dikabulkan.
“Karena APBD sudah jadi, sudah disahkan. Tapi kita akan kaji usulan itu,” katanya. (jri)
Sumber:
- Share:
