Tegalwangi Bakal Jadi Kampung Wisata Rotan

Tegalwangi Bakal Jadi Kampung Wisata Rotan

Pemdes bersama LSM Terus Gairahkan Industri Rumahan

CIREBON – Potensi perajin rotan yang ada di desa Tegalwangi, Kecamatan Plumbon menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Cirebon.
\"perajin
Perajin rotan Tegalwangi. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon 

Oleh karena itu, dalam waktu dekat Tegalwangi bakal dijadikan kampung wisata rotan terbesar di Jawa Barat.

Optimisme untuk menggeliatkan kembali gairah industri rotan yang ada di desanya, terlihat dari keseriusan jajaran pemerintah desa beserta lembaga swadaya masyarakat yang ada di desa tersebut.

Saat ini Tegalwangi sudah memiliki 250 industri rumahan pengolahan  rotan.

Kuwu Desa Tegal Wangi, Asung menjelaskan, langkah untuk menjadiakn Tegalwangi sebagai kampung wisata rotan bermuara pada peningkatan pasar rotan desa Tegal Wangi.

Pasalnya, sejak menurunnya pengiriman ke luar negeri, serapan hasil produksi rotan menjadi menurun.

“Dengan adanya kampung wisata, akan menarik kembali minat masyarakat untuk mencintai rotan. Dari sisi keuntungan, perajin kita akan bersemangat kembali untuk menggeliatkan industri rotan sehingga kembali hidup,” ucapnya.

Hasilnya, kata dia, cukup signifikan. Sejak digaungkan sebagai kampung wisata, Tegalwangi sudah mulai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah hingga luar negeri.

Wisatawan yang datang, salah aatunya untuk melihat lebih dekat proses pembuatan produk dari rotan.

“Meski belum di-launching, tapi hasilnya sangat kelihatan. Banyak yang datang untuk melihat langsung perajin rotan di sini (Tegalwangi, red),” jelasnya.

Sementara itu, salah satu inisiator  gagasan kampung wisata rotan di Tegalwangi,  H Sumarca menjelaskan, sebagai kampung wisata, wisatawan yang berkunjung di Tegalwangi akan mendapatkan banyak hal.

“Wisatawan akan mendapatkan wisata belanja rotan, melihat perajin rotan, dan wisata edukasi. Nah, mereka kalau ingin mengetahui proses pembuatan rotan langsung di tempatnya. Dari sisi edukasi juga untuk meningkatkan potensi produk dalam negeri,” ucap  Sumarca yang juga sebagai Ketua Lembaga Kolaborasi Rotan Galmantro ini.

Menurutnaya, hadirnya kampung wisata rotan di Tegalwangi bisa menjadi asset bagi Cirebon.

Karena, selain dikenal dengan batik Trusmi, rotan Tegalwangi juga akan memberikan citra positif bagi daerah yang sedang dalam tahap pengembangan itu.

“Nantinya rotan ini akan menjadi identitas. Sekarang kan sudah banyak yang datang ke Cirebon untuk melihat rotannnya,” pungkasnya. (wan/mgg)

Sumber: