Ribuan Pendaki Kumpulkan Kantong Sampah
Selasa 03-01-2017,11:30 WIB
KUNINGAN - Sampah plastik yang ditinggalkan para pendaki mengotori dan berserekan di sepanjang jalur pendakian gunung ciremai, berhasil di kumpulkan di post pendakian Palutungan.
Sampah tersebut merupakan bekas ribuan pendaki usai merayakan tahun baru 2017 di puncak gunung.
“Kepada para pendaki, kami menyarankan agar membawa kembali sampah jika turun gunung nanti. Karena, hanya itu salah satu cara untuk menjaga kehijauan dan kelestarian hutan kawasan gunung ciremai,” kata Sandi Baron petugas pengelola POS pendakian Palutungan, Senin (2/1).
Menurutnya, pihaknya selalu mewajibkan kepada para pendaki yang hendak naik ke gunung ciremai itu membawa sampah atau yang sering di sebut gerakan sapu gunung (GSG).
Sebab, jika hal itu tidak di peringatkan sebelumnya, khawatir keindahan dan kelestarian hutan rimba gunung ciremai yang mudah tercemar dan berdampak pada lingkungan masyarkat setempat.
“Demi menjaga kelestarian, kita berkewajiban untuk menjaganya, agar kelangsungan hidup tetap terjaga,” jelasnya.
Kepedulian para pendaki, kata Baron, dirasakan sangat membantu terhadap pelestarian alam hijau hutan ini.
Apalagi, pada setiap pendaki itu panitia setempat memberikan sebanyak 3 buah kantong berukuran 10 kg.
“Berkat kerjasama dengan para pendaki, kami berhasil mengumpulkan ratusan kantong sampah,“ imbuhnya.
Selama perayaan tahun baru di puncak gunung tertinggi di Jawa Barat ini. Dirinya bersama tim pecinta alam, terus melakukan pengawasan dan monitoring dengan panitia melibatkan warga setempat di setiap pos.
“Dijalur pendakian palutungan menuju puncak Ciremai, panitia standby di setiap pos untuk memonitoring para pendaki,” jelasnya.
Sementara itu salah seorang pendaki, Maman warga Bandung mengatakan, pihaknya memberikan apreasiasi terhadap para pengelola setempat.
Terlebih ketika dirinya bersama rekan-rekannya mendapat pemanduan teori dari pantia. Kemudian, langkah pencegahan dan pelestarian terhadap kehijauan dalam merawata gunung secara bersama masih begitu kental.
“Saya bersama teman-teman, mengucapkan terimaksaih, panitia disini, sangat aktif sehingga kami merasa nyaman ketika mendaki maupun saat turun gunung. Apalagi ketika adanya program wajib terhadap pendaki untuk menjaga gunung. Meski dengan memungut sampah namun hal itu sangat baik untuk menjaga gunung dari kerusakan oleh ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab,“ pungkas Maman yang baru pertama kali mendaki Gunung Ciremai. (ale)
![\"sampah](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/01/sampah-dari-gunung-ciremai.jpg\" "\\"sampah") |
| Sampah dari gunung Ciremai. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon |
Sampah tersebut merupakan bekas ribuan pendaki usai merayakan tahun baru 2017 di puncak gunung.
“Kepada para pendaki, kami menyarankan agar membawa kembali sampah jika turun gunung nanti. Karena, hanya itu salah satu cara untuk menjaga kehijauan dan kelestarian hutan kawasan gunung ciremai,” kata Sandi Baron petugas pengelola POS pendakian Palutungan, Senin (2/1).
Menurutnya, pihaknya selalu mewajibkan kepada para pendaki yang hendak naik ke gunung ciremai itu membawa sampah atau yang sering di sebut gerakan sapu gunung (GSG).
Sebab, jika hal itu tidak di peringatkan sebelumnya, khawatir keindahan dan kelestarian hutan rimba gunung ciremai yang mudah tercemar dan berdampak pada lingkungan masyarkat setempat.
“Demi menjaga kelestarian, kita berkewajiban untuk menjaganya, agar kelangsungan hidup tetap terjaga,” jelasnya.
Kepedulian para pendaki, kata Baron, dirasakan sangat membantu terhadap pelestarian alam hijau hutan ini.
Apalagi, pada setiap pendaki itu panitia setempat memberikan sebanyak 3 buah kantong berukuran 10 kg.
“Berkat kerjasama dengan para pendaki, kami berhasil mengumpulkan ratusan kantong sampah,“ imbuhnya.
Selama perayaan tahun baru di puncak gunung tertinggi di Jawa Barat ini. Dirinya bersama tim pecinta alam, terus melakukan pengawasan dan monitoring dengan panitia melibatkan warga setempat di setiap pos.
“Dijalur pendakian palutungan menuju puncak Ciremai, panitia standby di setiap pos untuk memonitoring para pendaki,” jelasnya.
Sementara itu salah seorang pendaki, Maman warga Bandung mengatakan, pihaknya memberikan apreasiasi terhadap para pengelola setempat.
Terlebih ketika dirinya bersama rekan-rekannya mendapat pemanduan teori dari pantia. Kemudian, langkah pencegahan dan pelestarian terhadap kehijauan dalam merawata gunung secara bersama masih begitu kental.
“Saya bersama teman-teman, mengucapkan terimaksaih, panitia disini, sangat aktif sehingga kami merasa nyaman ketika mendaki maupun saat turun gunung. Apalagi ketika adanya program wajib terhadap pendaki untuk menjaga gunung. Meski dengan memungut sampah namun hal itu sangat baik untuk menjaga gunung dari kerusakan oleh ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab,“ pungkas Maman yang baru pertama kali mendaki Gunung Ciremai. (ale)
Sumber:
- Share:
