Dewa Ingin Masyarakat Enyam Bangku Sekolah
Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) H Dedi Wahidi tegaskan program Pendidikan Indonesia Pintar (PIP) bukan hanya untuk siswa sekolah, melainkan juga bagi mereka yang non siswa.
Hal tersebut disampaikan oleh Dedi Wahidi Kepada Rakcer, ketika disambangi kediamanya beberapa waktu lalu.
“PIP boleh untuk anak non siswa, asal mereka mau belajar,” bebernya.
Lanjut Pria yang akrab disapa Dewa itu menuturkan, yaitu anak yang sudah diluar sekolah dikarenakan Drop Uot (DO), akan tetapi masih dalam kategori usia pelajar, dicontohkan olehnya, seperti mengejar paket A, B, dan C.
“Mereka tetap bisa mendapatkan program PIP tersebut, dengan catatannya ialah masih mau untuk tetap belajar,” kata dia.
Ditambahkan, melihat seriusnya pemerintah memberikan program bantuan tersebut, ia pun berharap kepada masyarakat terutama pelajar agar menyelesaikan pendidikan guna menunjang masa depanya, minimalnya tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah (MA).
“Kalau BSM sepenuhnya untuk siswa, sedangkan PIP boleh untuk non siswa, untuk nominalnya bantuanya tetap sama yaitu, Rp450 ribu untuk siswa Sekolah Dasar (SD), Rp750 Ribu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Rp1 Juta untuk SMA atau SMK,” paparnya.
Terkait program PIP tersebut, disampaikan, pada dasarnya program pendidikan di era Pemeritahan Presiden Jokowi tersebut merupakan perubahan nama dari Bantuan Siswa Miskin (BSM) tahun 2013. Meskipun begitu tetap terdapat perbedaan.
Dewa juga menuturkan, penyaluran program PIP tersebut disalurkan melaui birokrasi terkait, seperti Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia, kemudian didistribusikan pepada siswa di sekolah masing-masing.
Selain itu juga ada pula yang disalurkan melalui pemangku kepentingan, dalam hal ini yaitu Anggota DPR RI komisi X.
“Saya alhamdulillah, mendapat kuota 10 ribu untuk siswa SD, 5 ribu bagi SMP, 5 ribu untuk SMA, dan 5 ribu untuk SMK, oleh karena itu saya keliling sekolah, di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon,” tuturnya. (yan/mgg)
Sumber: