Merasa Dilecehkan Pulihono, PL Tolak Muscam
Ketua PL Partai Golkar Pekalipan, Ahmad mengatakan, muscam yang akan dilaksanakan oleh Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Pulihono SE telah menyalahi aturan organisasi berupa PO.
“Kami kader Partai Golkar di tingkatan PL, secara utuh menolak muscam bila dilaksanakan sebelum musda,” ungkap Ahmad, bersama sejumlah ketua PL lainnya, kemarin, di Pegambiran.
Diakuinya, ia dan sejumlah ketua PL lainnya jauh-jauh hari sudah melayangkan mosi tidak percaya dan menolak Plt Ketua Pulihono. Penolakan itu bukan tanpa alasan.
Ahmad menilai, keberadaan Pulihono justru memperkeruh suasana internal Partai Golkar Kota Cirebon.
“Kita sudah menandatangani mosi tidak percaya dan menolak Plt ketua. Karena kehadiran Pulihono bukan malah menggelar musda lanjutan, tapi malah membuat kegaduhan di internal Partai Golkar,” tuturnya.
Amarah para ketua PL semakin memuncak, diakui Ahmad, ketika mengetahui Pulihono akan mem-Plt-kan ketua PK Partai Golkar se-Kota Cirebon. Makanya, Ahmad dan sebagian besar ketua PL tidak akan hadir apabila muscam dipaksakan digelar.
“Makanya saya pastikan saya tidak akan datang kalaupun ada muscam yang digelar Pulihono,” kata dia. Sikap yang sama juga ditunjukkan PL Pekalangan, PL Jagasatru dan PL Pulasaren.
Menurutnya, perlakuan Pulihono telah melecehkan DPD Partai Golkar Kota Cirebon dengan segala kontroversi yang dilakukannya, mulai dari mengabaikan instruksi DPD Partai Golkar Jabar untuk melaksanakan musda lanjutan paling lambat pada akhir Oktober hingg dirinya akan mencalonkan sebagai ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon.
“Kita merasa dilecehkan. Ini penistaan terhadap Partai Golkar yang dilakukan Pulihono. Dia itu kan bukan orang Kota Cirebon? Di sini juga banyak kader potensial (untuk jadi ketua),” katanya.
Hal senada disampaikan Ketua PL Partai Golkar Pegambiran, Edi Suhartono. Pihaknya bersama PL Pegambiran, PL Lemahwungkuk, PL Kasepuhan dan PL Panjunan, menyatakan menolak pelaksanaan muscam sebelum musda.
“Kita juga menolak pelaksanaan muscam. Karena kita tidak ingin dilecehkan oleh Pulihono,” kata Edi.
Menurutnya, kekacauan yang semakin menjadi di internal Beringin Kota Cirebon pascamusda 28 Juni, terjadi dipicu keberadaan Pulihono yang justru melakukan sejumlah acrobat politik. “Pulihono jelas biang persoalannya.
Dia menyimpang dari aturan-aturan yang ada di partai kita,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan, apabila Pulihono memaksakan menggelar muscam, siapa peserta dari muscam itu. Pasalnya, hampir semua PL Golkar menolaknya.
“Kita sebagai kader di tataran bawah, kalau Pulihono mau mengadakan muscam, PL mana yang mau memilih?” katanya. (jri)
Sumber: