Delapan Armada Pengangkut Sampah Rusak
SUMBER – Proses pengangkutan sampah di Kabupaten Cirebon terganggu lantaran delapan armada pengangkut yang setiap hari beroperasi mengalami kerusakan.
Data yang berhasil dihimpun wartawan koran ini menyebutkan, kerusakan delapan dump truk pengangkut sampah ini disebabkan berbagai faktor, seperti kerusakan pada mesin, casis bak dump dan persneling, transmisi serta bro patah.
Selain delapan armadanya yang rusak, pengelolaan sampah di TPA Ciledug juga terganggu pasalnya dua bulldozer mengalami kerusakan sehingga berhenti beroperasi.
Akibatnya dari total armada sebanyak 16 unit yang beroperasi hanya 8 armada saja. Hal ini berdampak pada penumpukan sampah di mana-mana. Mengingat tidak semua sampah yang terkumpul di TPS dapat diangkut.
Warga Palimanan, Hermawan mengatakan, sampah di TPS Pasar Palimanan sudah satu minggu tidak diangkut.
“Persoalan sampah ini nampaknya sulit diselesaikan, di daerah saya saja (Palimanan, red) sampah tampak menggunung tidak diangkut,” ungkapnya, Rabu (14/9).
Dikatakan, persoalan sampah di Pasar Palimanan ini sudah dikordinasikan dengan pihak pengelola dan juga dinas terkait. Informasinya disebabkan oleh kerusakan sejumlah armada pengangkut sampah.
“Memang kita mendengar jika armadanya rusak, kalau ya rusak harusnya segera diperbaiki dong. Jangan didiamkan saja, akibatnya sampah menumpuk,” tegas Hermawan.
Pria yang sehari-hari berjualan di Pasar Palimanan ini menambahkan, persoalan yang satu ini harusnya menjadi perhatian lebih pemerintah daerah. Bahkan bila perlu menjadi skala prioritas, meski tidak mengetahui banyak mengenai pengelolaan sampah di Kabupaten Cirebon.
Namun menurut informasi yang ia dengar, persoalan sampah ini sulit diatasi karena keterbatasan personil, armada dan jauhnya TPA yang harus dijangkau.
“Kalau saya mengetahui sendiri, dengan banyaknya sampah yang tidak terangkut. Berarti kan ada persoalan, kami berharap pemerintah buka mata dan segera menyelesaikan persoalan yang satu ini,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala UPT Perbengkelan pada DCKTR, Diki saat dihubungi melalui sambungan telepon tidak juga merespon.
Saat wartawan koran ini mendatangi UPT Perbengkelan yang berada di belakang Kantor KPU Sumber, nampak sejumlah armada terparkir dan terlihat dalam kondisi rusak. Kendaraan hanya dibiarkan terparkir tanpa ada orang yang memperbaiki. (ari)
Sumber: