Munasir: Tanah Saya Diserobot PLTU

Munasir: Tanah Saya Diserobot PLTU

Desak Hentikan Pembangunan Sebelum Clear

ASTANAJAPURA - Proses pembangunan Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) tahap II terhenti. Hal itu dikarenakan ada sebagian warga yang mengaku pemilik tanah melakukan protes, Rabu (27/7).
\"Munasir
Munasir tunjukan sertifikat tanah. Foto: Kim/Rakyat Cirebon 

Bentuk protes yang dilakukan tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, warga yang mengaku sebagai pemilik tanah tersebut merasa bahwa tanah miliknya diserobot oleh pihak PLTU.

Dengan demikian, dibantu anggota LSM daerah sekitar tersebut, dirinya meminta agar pihak PLTU segera melakukan koordinasi terkait protes yang dilakukannya.

Suami dari Siti Fatimah (pemilik tanah), Munasir, atas nama pemilik dari tanah bersertifikat, dirinya mengungkapkan, bentuk protes yang dilakukannya berdasarkan adanya tanah milik pribadi yang dipakai atau digunakan sebagai jalan masuk menuju PLTU.

\"Pembangunan ini berjalan tidak sesuai kondisi yang ada. Pihak PLTU menyerobot atau mematok di luar ketentuan dan tidak ada izin, baik lisan maupun secara tulisan,\" kata dia.

Dikatakan Munasir, padahal, saat ada petugas pengukuran, hasil dari pengukuran lahan tersebut diakui petugas bahwa sebagian tanah tersebut adalah haknya.

\"Ada lahan seluas 4588 meter milik saya dan isteri. Kemarin, ada dari petugas mengukur, dan terbukti ada beberapa meter yang masuk ke PLTU yang diakui atau diserobot pihak PLTU untuk digunakan sebagai jalan dan lainnya. Panjang tanah saya ada 37,8 yang ke makan panjangnya. Padahal sesuai dengan hasil pengukuran dari petugas BPN, tanah itu milik saya,\" kata Munasir.

Dengan demikian, dirinya dan isteri yang dibantu dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) daerah sekitar menuntut agar pihak PLTU segera melakukan koordinasi.

\"Tuntutannya, jika pihak PLTU membutuhkan tanah saya, maka silahkan obrolkan dan akan saya jual tanah saya. Tapi sampai sekarang belum ada mediasi,\" kata dia.

Sebelumnya, proses pembangunan PLTU tahap 2 sudah berjalan, hal itu bisa dilihat sudah beberapa hari, terhitumng sejak pada hari Senin (18/7) lalu hingga sekarang.

Pantauan wartawan koran ini di lokasi, terlihat petugas melakukan pengukuran dan pembongkaran bangunan di lahan yang akan dibangun pembangunan PLTU tahap 2.

Beberapa bangunan yang ada dari mulai pintu masuk rencana pembangunan PLTU tahap dua yang berada di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, hingga ke lahan Ex Wood.

Meski dalam hal itu sebagian warga masih ada yang melakukan protes, akan tetapi kegiatan pelaksanaan pembangunan PLTU Cirebon 1x1000 MW, terus dilakukan dengan dikerahkannya puluhan petugas kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Cirebon.

Salah seorang petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Nur Muhammad mengungkapkan, dalam proses pembangunan ini masih ada sebagian warga yang melakukan protes.

Akan tetapi proses pembangunan ini tetap berjalan. (kim)

Sumber: