Kontribusi Perikanan untuk Jawa Barat Capai 34,8 Persen

Kontribusi Perikanan untuk Jawa Barat Capai 34,8 Persen

KUNJUNGAN. Kunker Anggota DPR RI dan KKP di Kabupaten Indramayu dalam rangka bakti nelayan. Tercatat Indramayu berkontribusi sebanyak 34,8 persen untuk produksi perikanan di Jabar. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU–Kontribusi sektor perikanan Kabupaten Indramayu untuk Jawa Barat tercatat mencapai 34,8 persen.

Namun sampai saat ini masih ada sejumlah kendala yang menjadi perhatian dan diatasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Hal itu disampaikan Bupati Nina Agustina saat menerima kunjungan kerja bertajuk bakti nelayan Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono bersama Direktur Jenderal Perikanan Tangkap pada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Muhammad Zaini, Sabtu (3/9).

Pada kesempatan itu, Nina menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada para nelayan Indramayu.

Diharapkan bantuan tersebut dapat meningkatkan semangat dan motivasi para nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan, sehingga akan berdampak pada kesejahteraan kehidupannya.

Dikatakannya, kegiatan bakti nelayan merupakan suatu sarana pertemuan dan diskusi jajaran eksekutif dan legislatif secara langsung dengan masyarakat nelayan guna mendengar serta menampung aspirasi.

Hal ini menjadi bukti berhasilnya pemerintah beserta wakil rakyat di DPR RI. “Negara dalam hal ini pemerintah daerah akan berusaha mensejahterakan rakyat. Apalagi para nelayan adalah rakyat saya sendiri. Sehingga saya sebagai pimpinan daerah akan memberikan yang terbaik untuk rakyat,” ungkapnya.

Apresiasi dan ucapan terima kasih juga diberikan Nina kepada para nelayan. Karena menurutnya dengan dukungan dan peran dari para nelayan Indramayu serta stakeholder dari tingkat pusat hingga daerah, Indramayu dengan segala potensi alamnya mampu menghasilkan produksi perikanan yang melimpah.

Dia menyebutkan, tercatat sektor perikanan di Indramayu sudah berkontribusi sebanyak 34,8 persen untuk produksi perikanan di Jawa Barat.

Capaian ini membuat Kabupaten Indramayu menjadi penghasil ikan terbesar dibandingkan daerah lain di Jawa Barat.

“Semoga berbagai hal positif tersebut dapat terus ditingkatkan dari hari kehari sehingga kesejahteraan para nelayan terus meningkat,” harapnya.

Namun, sampai saat ini masih terdapat kendala dalam membangun sektor perikanan di Kabupaten Indramayu. Beberapa diantaranya yaitu fasilitas pelabuhan untuk sandar kapal serta sarana dan prasarana lainnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang belum optimal.

Selain itu proses sedimentasi dan abrasi sepanjang pantai cukup tinggi dan memengaruhi pendangkalan alur pelayaran nelayan yang belum dapat ditangani secara maksimal.

Kendala lainnya, yaitu kurang produktifnya alat tangkap yang dimiliki para nelayan. Ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang menimbulkan kesulitan akses pemasaran produksi hasil tangkapan nelayan, sehingga berdampak pada turunnya harga ikan serta mengganggu permodalan bagi penyelenggara TPI yang dikelola oleh koperasi.

Nina sangat berharap, Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat terus memberikan pendampingan serta berkolaborasi dengan Pemkab Indramayu demi kemajuan sektor perikanan.

“Saya berharap Pemkab Indramayu dapat berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyelesaikan kendala tersebut,” imbuhnya. (tar)

Sumber: