Kinerja BPR se-Ciayumajakuning Tumbuh Positif, Siap Redam Bank Emok dan Rentenir

Kinerja BPR se-Ciayumajakuning Tumbuh Positif, Siap Redam Bank Emok dan Rentenir

KINERJA. Kinerja BPR di wilayah Ciayumajakuning yang terlihat lebih menguat dibandingkan kinerja BPR BPRS secara Nasional dan Regional. Per posisi Oktober 2025, BPR di wilayah Ciayumajakuning mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp66,37 miliar diba--

CIREBON - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Kinerja BPR Tahun 2025 yang diikuti oleh seluruh Direksi, Komisaris, dan Pejabat Eksekutif BPR se Ciayumajakuning. 

Kegiatan ini mengusung tema 'Strategi untuk Mendorong Perbaikan Kualitas Aset Produktif melalui Penyelesaian Kredit Bermasalah dengan Cara Pelaksanaan Lelang Agunan dan Mekanisme Gugatan'. 

Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Darwisman turut hadir didampingi Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, Ketua Perbarindo Komisariat Cirebon, Agus Suprayitno, serta seluruh Direksi, Komisaris, dan Pejabat Eksekutif BPR se Ciayumajakuning.

Kehadiran para pemangku kepentingan ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat industri BPR sebagai pilar penting pembiayaan UMKM dan penggerak ekonomi daerah. 

Dalam sambutannya, Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, menegaskan pentingnya tata kelola yang sehat dan kualitas aset yang terjaga agar BPR dapat terus tumbuh berkelanjutan di tengah tantangan dan dinamika ekonomi.

Penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi fokus utama, mengingat BPR memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas sektor keuangan di tingkat regional. 

“BPR sekarang dihadapkan dengan ekosistem perbankan yang serba digital. Oleh karenanya, apabila kita tidak adaptif, kita tidak mau berusaha untuk bertransformasi menjadi perbankan yang ideal maka sudah pasti akan tertinggal," kata Agus.

Tantangan BPR ke depan tidak semakin mudah namun justru semakin berat. Untuk itu, OJK akan senantiasa melaksanakan fungsi pembinaan, fungsi pegawasan, dan fungsi pendampingan secara optimal dengan mengedepankan sikap humanis demi menjaga stabilitas sektor jasa keuangan.

Kantor OJK Cirebon menekankan bahwa penguatan kualitas aset produktif tidak hanya membutuhkan pengelolaan internal yang baik, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap mekanisme penyelesaian kredit bermasalah, termasuk pelaksanaan lelang agunan melalui KPKNL dan penanganan sengketa melalui jalur gugatan apabila diperlukan. 

Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Bapak Darwisman pada kesempatan yang sama mengapresiasi kinerja BPR di wilayah Ciayumajakuning yang terlihat lebih menguat dibandingkan kinerja BPR BPRS secara Nasional dan Regional. 

Per posisi Oktober 2025, BPR di wilayah Ciayumajakuning mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp66,37 miliar dibandingkan tahun lalu yang rugi sebesar Rp35,49 miliar.

Lonjakan laba didorong oleh kenaikan pendapatan bunga kredit sebagai akibat dari perubahan ketentuan SAK EP penetapan bunga flat menjadi anuitas.

Adapun kinerja Aset BPR tumbuh 9,77Y4 (YoY) dari Rp2,66 triliun menjadi Rp2,92 triliun, DPK tumbuh 0,026 (YoY) dari Rp2,32 triliun menjadi Rp2,32 triliun, dan Kredit menurun sebesar 1,036 (YoY) dari Rp2,07 Triliun menjadi Rp2,03 Triliun. 

Sementara itu, Kinerja BPR dan BPRS se Provinsi Jawa Barat per Oktober 2025 cenderung moderat. 

Sumber: