RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Yayasan Wangsakerta kembali menggelar Ngenger bagi 8 peserta didik angkatan 2. Ngenger merupakan program serupa magang yang dipusatkan di Saung Wangsakerta di Dusun Karangdawa, Desa Setupatok, Kabupaten Cirebon.
Peserta Ngenger merupakan anak muda yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Di antaranya Sukabumi, Bandung, Bogor, Indramayu dan Cirebon. Mereka bakal belajar memanfaatkan sumber daya di pedesaan yang dikelola secara ramah lingkungan. Pendiri Yayasan Wangsakerta, Wakhit Hasim menjelaskan, Ngenger merupakan program pendidikan berdurasi 3 bulan. Di dalamnya peserta bakal belajar mengelola media kreatif, pertanian pangan dan herbal, pengelolaan sampah, peternakan, energi dan teknologi pedesaan serta dunia usaha. "Ini respons dari sistem pendidikan kita yang cenderung menjauhkan para lulusannya dengan sumber daya yang ada di desa," ujar Wakhit, kemarin. Sebagai lembaga pendidikan alternatif, Yayasan Wangsakerta berupaya memperkuat cara pandang pemanfaatan sumber yang ada di desa. Baik dari segi alam, sistem sosial maupun kearifan lokal. Hal itu bertujuan agar anak muda dari pedesaan dapat menjadi generasi yang memuliakan desanya. "Hari ini, banyak sekali anak muda desa yang pergi ke kota untuk menjadi buruh. Padahal sumber daya di desa itu sangat kaya. Mau kita apakan, kalau kita tidak punya pengetahuan tentang itu," jelasnya. Ngenger, kata Wakhit, adalah respons dari gejala sosial yang timpang tersebut. Diharapkan, usai program Ngenger, peserta dapat kembali pulang ke desa masing-masing dan menjadi pelopor pengelolaan sumber daya di desa. "Wangsakerta menjadi support sistem kawan-kawan yang ada di desa," jelas dia. Guna memperkuat pengelolaan sumber daya di desa, Yayasan Wangsakerta menjalin kesepakatan kerja sama dengan Rempah Karsa. Rempah Karsa merupakan UMKM produsen jamu asal Jakarta. Kesepakatan kerja sama meliputi Yayasan Wangsakerta bersama jaringan petani se Ciayumajakuning menjadi pemasok bahan baku herbal ke Rempah Karsa. Pendiri Rempah Karsa, Fuji Susanti mengatakan, sebagai anak dari orang yang paham mengenai jamu, dia pun tertarik belajar lebih dalam mengenai herbal. Hasilnya, Fuji berhasil membuat aneka produk herbal yang laris di jual di market place dan e-commerce. (wan)Anak Muda Belajar Kelola Sumber Daya Desa
Senin 23-05-2022,12:30 WIB
Kategori :
Terkait
Selasa 12-09-2023,05:51 WIB
Praktis Belanja Pakaian, Makanan Bayar di Restoran, Mayoritas Anak Muda Terjaring PayLater, Ini Datanya
Rabu 05-07-2023,10:21 WIB
Perjuangan Tak Mudah, Anak Muda Cirebon Ini Lolos Skuad Utama Timnas Pelajar
Senin 27-03-2023,16:19 WIB
Pileg 2024, Mayoritas Bacaleg Golkar dari Anak Muda
Rabu 27-07-2022,07:00 WIB
Anak Muda Harus Terlibat Proses Demokrasi
Senin 23-05-2022,12:30 WIB
Anak Muda Belajar Kelola Sumber Daya Desa
Terpopuler
Sabtu 23-11-2024,09:08 WIB
Aktivis HMI Cabang Cirebon Kawal Kasus Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko
Sabtu 23-11-2024,20:36 WIB
Kampanye Akbar, Paslon Eti-Suhendrik makin Optimis Menangi Pilkada Kota Cirebon
Sabtu 23-11-2024,08:58 WIB
Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko Mengakui Chat WA yang Tersebar, Bawaslu Kota Cirebon akan Menindaklanjuti
Sabtu 23-11-2024,23:53 WIB
Paslon Dani-Fitria Hidupkan Kembali Seni dan Budaya di Kampanye
Sabtu 23-11-2024,10:41 WIB
Harga Garam hingga Infrastruktur Buruk, Aspirasi Dikeluhkan Warga Saat Reses Dewan
Terkini
Minggu 24-11-2024,00:02 WIB
Ulama Argasunya Doakan Kemenangan untuk Eti-Suhendrik
Sabtu 23-11-2024,23:53 WIB
Paslon Dani-Fitria Hidupkan Kembali Seni dan Budaya di Kampanye
Sabtu 23-11-2024,21:05 WIB
Samsung Galaxy S23 FE: Desain Stylish dan Fitur Premium
Sabtu 23-11-2024,20:36 WIB
Kampanye Akbar, Paslon Eti-Suhendrik makin Optimis Menangi Pilkada Kota Cirebon
Sabtu 23-11-2024,17:43 WIB