RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Mari Sejahterahkan Petani (MSP) menyebut petani menjadi salah satu garda terdepan dalam menggalang kedaulatan pangan di Indonesia. Oleh karenanya, MSP akan berjuang menjaga eksistensi petani dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan pemuliaan benih padi MSP yang secara produktivitas lebih baik dan tahan cuaca dari benih padi impor.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP MSP, Bambang Mujiarto ST saat ditemui saat persiapan kegiatan Foranas II MSP. Menurut dia, persoalan pangan menjadi salah satu fokus dunia tidak hanya Indonesia sehingga semua pihak tidak hanya pemerintah harus mulai concern dan fokus untuk memastikan Indonesia berdaulat pangan.
"MSP lahir ditahun 2016, usianya memang masih seumur jagung, kami melakukan pendampinhan dan pembinaan kepada para petani terkait situasi pangan Nasional dan dunia,"ujarnya.
Diterangkan dia, beberapa komodity penting pangan masih bergantung pada luar negeri, ia mencontohkan kedelai yang kini sangat bergantung pada impor dan beberapa komodity lainnya pun masih bergantung pada luar negeri.
"Situasi Covid kemarin kita bisa bertahan dengan baik, ditengah pemberlakuan pengetatan dari luar negeri kita bisa survive, ini tentu harus jadi titik balik bahwa kita mampu berdaulat pangan," imbuhnya.
Indonesia kata Bambang, punya sumber daya alam yang kaya, tanahnya subur dan iklimnya juga sangat cocok untuk pertanian. Ia yajin jika potensi tersebut dikelola dengan baik maka Indonesia akan menjadi negara adidaya dibidang pertanian.
"MSP akan berupaya membuat terobosan, membuat formula pangan nasional, bekerjasama dengan Pemerintah untuk menyiapkan roadmap pangan nasional," jelasnya.
Sementara itu, Silahudin Wakil Ketua Bidang Keorganisasian DPP MSP mengatakan pihaknya menyebut akan ada 1000 petani yang hadir dalam acara Foranas II yang digelar di Cirebon. Selain para petani yang hadir dari penjuru nusantara, MSP juga akan melakukan pertemuan secara daring dengan para petani lainnya yang tersebar di indonesia.
"Jadi Foranas ini systemnya hybrid. Ada yang luring dan daring, kita akan membuktikan petani juga melek tekhnologi dan siap mengahadapi era globalisasi," pungkasnya. ( yog)