"Kita akan langsung rapat koordinasi dengan seluruh dinas terkait. Termasuk dengan camat dan lurah, untuk membahas langkah cepat seperti apa. Dan perbaikan-perbaikannya bagaimana. Karena itu harus dilakukan di tahun 2023. BPBD mulai bergerak, mendata titik-titik baru yang tergenang. Karena ini lebih banyak dari biasanya," imbuh Azis.
Masalah banjir kali ini, disebabkan banyak faktor. Selain curah hujan tinggi, juga karena drainase yang tidak berfungsi dengan baik serta luapan dari air sungai.
Bukan hanya di Kota Cirebon, wilayah Kabupaten Cirebon pun tak luput dari terjangan banjir.
Salah satu daerah yang mengalami banjir cukup parah adalah Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Kasus Balita Gagal Ginjal Akut Bertambah, Gejalanya Demam Hingga Diare
Berdasarkan keterangan warga setempat yang diperoleh dari video yang beredar di media sosial, air sungai yang melintasi desa tersebut sudah mulai limpas ke areal pemukiman warga.
Dampaknya, warga yang rumahnya terancam terendam air diungsikan ke rumah warga atau saudaranya yang lebih tinggi.
Tidak hanya di Desa Gamel, banjir juga menggenangi pemukiman warga di Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung, Kota Cirebon.Terlihat air setinggi mata kaki orang dewasa masuk ke rumah warga.
Banjir juga mengancam warga di Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Pasalnya, Bendung Cipager sudah mulai limpas setinggi 40 cm.