"Edc punya e-wareong, karena disana edc tidak aktif, dipinjam lah. Itu banyak terjadi. Kita minta BNI bisa membenahi," lanjutnya.
Pihaknya juga meminta pembenahan e-waroeng. Karena dari 232.943 KPM, harusnya ada 1.000 an mesin edc yang disiapkan. Ternyata hanya ada 543 e-waroeng yang memiliki mesin edc. Artinya masih kurang banyak.
Harusnya maksimal e-waroeng itu melayani 250 KPM saja. "Tapi dilapangan masih banyak e-waroeng yang melayani 500 bahkan 900 KPM," tuturnya.
Komisi IV pun meminta pihak BNI untuk menuntaskan persoalan mesin edc. BNI menyanggupi, hanya tidak bisa serentak. Mereka akan menyelesaikan perlahan-lahan.
BACA JUGA:Hasil Kunker Dewan Jadi Bahan Tentukan Dana Cadangan
Menurut Aan, e-waroeng sampai saat ini masih berlaku. Masih tetap exis. Meskipun pola pendistribusian bantuan sudah melibatkan PT Pos. Ternyata ada perubahan mekanisme penyaluran. Sistemnya bergantian.
"3 bulan di e-waroeng, 3 bulan lewat pos. Bulan depan tahun ini, lewat pos. Nanti Januari tahun depan e-waroeng lagi. Nanti kita udang PT POS nya," pungkasnya.