Tiko, Puluhan Tahun Rawat Ibunya yang Depresi, Rumah tanpa Listrik dan Air Bersih

Senin 02-01-2023,12:00 WIB

RAKYATCIREBON.ID, SURABAYA - Kisah seorang anak bernama Tiko (23) dan ibunya Eny Sukaeshi yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air bersih selama kurang lebih puluhan tahun tengah viral di media sosial utamanya di Tiktok dan Instagram.

Mereka tinggal di Jawa Timur. Rumah yang ditinggali cukup besar terdiri atas dua lantai namun tak terawat.

Tiko sendiri merupakan anak semata wayang dari Eny yang besar tanpa seorang ayah. Karena ayahnya pergi meninggalkan mereka berdua.

Tiko bercerita, ia dan ibunya memang jarang merawat rumah karena dirinya yang sibuk dan ibunya yang sudah lama sakit.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Oknum Perempuan Berjilab, Penyebab 11 Tahanan Kabur

Ibunya mulai depresi ketika ayahnya pergi usai cerai. Setahunya, sang ayah pulang ke kampung halamannya.

“Diantara tahun 2011 atau 2013 kalau tidak salah. Itu bapak pergi, ibu kurang sehat. Jadi ibu suka marah-marah sendiri, ngomong sendiri, orang bilang ODGJ lah. Tapi saya tetap ngurusin,” ucapnya dikutip dari kanal YouTube Bang Brew TV yang belum lama ini tayang.

Tiko mengatakan, ibunya hanya ngurungin diri di dalam rumah. Bahkan pola tidur sang ibu cukup berbeda dengan manusia pada umumnya karena tidur di siang hari, baru bangun di malam hari.

Meski demikian, ibunya masih kadang keluar untuk membeli kebutuhan sendiri. Tapi tidak lagi bersosialisasi dengan tetangga.

“Kalau ketemu orang baru, sensi, marah, emosi,” ungkapnya.

Hal lain yang menuai sorotan karena Tiko hanya bisa menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari.

Jika tak hujan, ia terpaksa mengambil air di tetangga.

Di sisi lain, di rumah yang terlihat horor tersebut, Tiko mengaku sering mendengar suara-suara menangis dari pohon salam belakang rumah.

BACA JUGA: Ini Profil Ahmad Surjahaminata, Brigjen Polisi, Kakek dari Raffi Ahmad

“Mistis sih ada, mulai dari suara-suara. Cuman pas dicari asal usul suaranya enggak ada. Terus di belakang itu ada pohon Salem nggak pernah dipotong, gede. Kalau nggak salah, nggak nentu biasa ada suara nangis. Agak lumayan lama. Tapi lama-lama hilang sendiri. Waktu itu pohon salem pernah mau dibeli sama orang buat dagang, dipanen. Tapi nggak jadi dibeli karena nggak berani motong,” tandasnya.

Diketahui, Eny telah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk menjalani perawatan. (selfi/fajar/rakcer)

Kategori :