RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Situasi politik di Kabupaten Cirebon menjelang Pilkada serentak semakin memanas. Berbagai kemungkinan perubahan koalisi bisa terjadi. Dinamikanya menunjukkan betapa kompleks dan cairnya hubungan antar partai politik dalam upaya memenangkan Pilkada.
Sebagaimana diketahui, sudah ada tiga poros yang kemungkinan akan bertarung. Pertama, poros NasDem-PKS, kedua poros Gerindra, Golkar, Demokrat plus PKB atau KIM. Ketiga, poros PDI Perjuangan dengan kekuatan 13 kursi yang dimiliki.
Sekjen DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswin Janata SH MH, menyatakan potensi perubahan koalisi dalam Pilkada Kabupaten Cirebon tahun ini. Menurut Waswin, PKB mungkin akan meninggalkan koalisi dengan KIM jika PDIP bersedia menawarkan posisi bupati kepada PKB.
"Jika PDIP siap menjadi wakil, PKB akan keluar dari koalisi KIM dan maju bersama PDIP," tegas Waswin, Minggu 14 Juli 2024.
Waswin menjelaskan bahwa diskusi dengan Ketua DPC PDIP Cirebon, Imron, menghasilkan tawaran menarik. Saat itu kata dia, Imron mengatakan, tidak enak menjadi Bupati. Bupatinya cukup dari PDIP saja dan wakilnya PKB.
"Lah saya langsung jawab, kalau jadi Bupati tidak enak, mendingan posisinya di balik saja. Jadi selesailah kita. Atau PDIP nanti di pilkada benar-benar jadi rival PKB," ungkapnya.
Lebih lanjut, Waswin menyatakan bahwa jika PDIP bersedia mengalah dan menjadi wakil dari PKB, semua persoalan akan selesai. Karena secara hirarki merah dan hijau di Kabupaten Cirebon itu kata dia, tidak akan terpisahkan. Tapi kalau PDIP tidak mau, koalisi PKB dan KIM akan tetap solid.
"Asumsinya adalah jika PDIP berkoalisi dengan PKB, maka kemenangan ada di depan mata," tambahnya.
"Ya itu, asalkan PDIP-nya mau mengalah dan siap menjadi wakilnya. PKB kemungkinan akan keluar dari koalisi KIM dan kami dengan PDIP maju satu koalisi. Tapi kalau PDIP tidak mau, PKB tetap di koalisi KIM," ujar Waswin.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPC Gerindra Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno SH, menegaskan bahwa koalisi KIM dan PKB hingga saat ini masih solid. Parpol koalisi sedang menjalankan mekanisme masing-masing partai untuk menghadapi Pilkada.
Untuk DPC Gerindra, Cakra menyatakan sudah selesai mengajukan nama-nama bakal calon bupati Cirebon ke DPD Jabar. Mengenai siapa yang nantinya akan dipilih, semua diserahkan ke DPP karena merekalah yang memiliki kewenangan untuk memutuskan.
"Tugas kami di DPC Gerindra Kabupaten Cirebon sudah selesai terkait pengajuan bakal calon bupati Cirebon. Kami hanya menunggu keputusan pusat saja, siapa yang akan mendapatkan rekom," jelasnya.
Cakra juga menambahkan, karena PKB dan KIM sudah berkoalisi, maka dipastikan elite politik Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKB yang ada di pusat sudah melakukan komunikasi politik terkait siapa calon bupati dan wakil bupati yang akan mendapatkan rekom. Namun, sampai saat ini dirinya belum mengetahui nama-nama yang sudah diusung masing-masing parpol koalisi.
"Kalau dari Gerindra ada tiga nama yang diajukan. Terus kalau Golkar sepertinya tetap mengusung Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh. Saya tidak tahu siapa yang sudah diajukan oleh PKB dan Demokrat. Yang pasti, semuanya akan dikomunikasikan oleh elite politik pusat partai koalisi. Kami hanya menerima hasilnya saja," pungkasnya. (zen)