RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Debat pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Cirebon pada Sabtu, 26 Oktober 2024, berlangsung panas. Tepatnya di segmen ketiga. Disaat Cabup nomor urut 2, Drs H Imron, MAg mengajukan pertanyaan kepada rivalnya, HM Luthfi MSi calon nomor 4.
Paslon yang diusung oleh PDIP, NasDem dan Hanura itu menyinggung paslon no 4 yang berencana untuk mengembangkan kawasan industri dan pariwisata terintegrasi sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun, terang Imron, komitmen Luthfi selama menjabat sebagai Ketua DPRD dinilai lambat dalam pengesahan rancangan peraturan daerah (Ranperda) terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon.
"Saat Anda menjabat sebagai Ketua DPRD, kenapa Ranperda RTRW tidak segera disetujui? Padahal, katanya kan tadi ingin membangun kawasan industri dan lainnya," kata Imron, memancing sorakan dari para pendukung yang hadir.
Menurut Kang Imron--sapaan akrabnya, ketidakjelasan aturan tata ruang dapat menghambat masuknya investor yang diharapkan dapat mendukung perkembangan ekonomi daerah.
"Kita semua berharap RTRW ini segera disetujui. Bagaimana mungkin investor mau datang jika aturan tata ruang belum disiapkan," ujarnya
Kang Luthfi pun langsung menjawab dengan tenang. Ia menjelaskan bahwa proses pengesahan Ranperda RTRW tidaklah sederhana. Memerlukan persetujuan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
“Penyusunan Ranperda RTRW ada tahapannya, harus ada substansi dari Kementerian ATR/BPN. Ketika substansi itu turun, baru kita bisa paripurnakan,” jawab Luthfi dengan tegas.
Ia menambahkan bahwa substansi dari kementerian tersebut baru keluar menjelang masa jabatannya sebagai Ketua DPRD akan berakhir.
"Kebetulan substansi keluar menjelang berakhir. Disaat hendak diparipurnakan, seringkali tidak kuorum. Sehingga, kewajiban teman-teman dewan yang terpilih untuk melanjutkannya," pungkasnya. (zen)