Jigus Siapkan Strategi Penanggulangan Banjir

Selasa 25-02-2025,14:10 WIB
Reporter : Zezen Zaenudin Ali
Editor : Khairul Anwar

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Banjir masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Terjadi, hampir setiap turun hujan. Terbaru, hujan yang terjadi Senin sore kemarin (25/2) menimbulkan genangan banjir dibeberapa wilayah. Setidaknya ada tiga titik lokasi yang terendam banjir. 

Ketiganya itu, meliputi Desa Bayalangu Kecamatan Arjawinangun, Kecamatan Susukan dan Desa Karangsari Kecamatan Waled. Memang, banjir yang terjadi kategorinya, belum terbilang parah. Tetapi, dampaknya tetap dirasakan masyarakat. Beberapa rumah warga terendam, tempat ibadah dan juga akses jalan.

Persoalan banjir ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi oleh pemerintah daerah. Khususnya Bupati dan Wakil Bupati yang belum lama ini resmi dilantik Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

BACA JUGA:DLH Kabupaten Cirebon: Limbah Industri Bebek dan Ayam Ungkep di Kedungjaya Melebihi Baku Mutu

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman membenarkan, Cirebon belum terbebas dari persoalan musiman. Banjir salah satunya. Ia pun mengaku, mengetahui dan mendapatkan informasi banjir yang terjadi kemarin.

Bahkan, langsung turun meninjaunya ke titik banjir. "Tadi malam saya juga meninjau langsung ke lapangan. Ada tiga titik terdampak di Kabupaten Cirebon. Banjirnya belum terlalu mengkhawatirkan, tetapi tetap saja masyarakat merasakan dampaknya,” ujarnya saat ditemui sejumlah awak media ruang kerjanya, Selasa (25/2).

Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Cirebon untuk membahas langkah-langkah strategis untuk penanganan banjir secara lebih terstruktur. Namun, ia menyebut koordinasi tersebut baru bisa dilakukan setelah Bupati Cirebon kembali dari agenda di Magelang.

Ia sendiri dijadwalkan berangkat ke Magelang pada Rabu (26/2). Setelah menyelesaikan kegiatan di Magelang itu, Jigus--sapaan akrab H Agus Kurniawan Budiman, berencana mengumpulkan dinas terkait guna menyusun strategi penanggulangan banjir, termasuk pemetaan wilayah rawan banjir.

“Penanganan banjir ini bagian dari visi-misi kami," katanya.

Jigus mengaku sudah mulai merancang beberapa langkah untuk menangani persoalan banjir. Selain normalisasi sungai, upaya lain yang akan dilakukan dengan melakukan gerakan pembuatan biopori dan pembuatan sumur resapan.

"Tidak semua persoalan harus diselesaikan dengan melakukan normalisasi sungai. Gerakan untuk membuat biopori dan sumur resapan bisa jadi salah satu alternatif yang bisa kita lakukan," katanya.

BACA JUGA:PGRI Kabupaten Cirebon Fokus Tingkatkan Mutu Pendidikan dan Kesejahteraan Guru

Kendati demikian, Jigus pun menekankan pentingnya untuk melakukan normalisasi. Oleh karenanya, koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan dilakukan.

Sebab, beberapa sungai yang melintasi Kabupaten Cirebon berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

“Kami akan bekerja sama dengan BBWS dan provinsi untuk memastikan normalisasi sungai berjalan optimal. Pemetaan daerah rawan banjir juga akan menjadi prioritas agar ke depan penanganannya bisa lebih fokus,” katanya.

Ia berharap dengan langkah-langkah tersebut, banjir di Kabupaten Cirebon dapat diminimalkan. “Harapannya tidak ada lagi banjir. Kalau pun masih terjadi, minimal dampaknya bisa dikurangi,” pungkasnya. (zen)

Kategori :