Bullying Dulunya Candaan, Kini Makan Korban

Senin 03-03-2025,16:04 WIB
Reporter : Zezen Zaenudin Ali
Editor : Khairul Anwar

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Bullying atau perundungan di sekolah semakin mengkhawatirkan. Menyasar kalangan pelajar sekolah dasar (SD) hingga memakan korban. Terbaru, kasus tragis itu menimpa salah seorang pelajar Sekolah Dasar di Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Siswa kelas 3 SD harus meregang nyawa akibat dugaan perundungan. Mengetahui hal itu, Ketua PGRI Jawa Barat, H Akhmad Juhana SPd MM Pd menyatakan bahwa masalah bullying atau perundungan dulunya sering dianggap sebagai candaan.

BACA JUGA:Alfamart dan WINGS Group Gandeng Warteg UMKM di 36 Kota Bantu Kaum Duafa

BACA JUGA:Resep Cireng Sambal Rujak Pedas Gurih, Cocok Buat Takjil Buka Puasa

Kini telah berkembang menjadi lebih modern, bahkan dapat berujung pada kekerasan fisik yang mengancam nyawa. Menurutnya masalah ini perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.

PGRI kata Aki Juhana--sapaan akrab Ketua PGRI Jabar, telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti KPAID, Kepolisian, Kejaksaan, dan APH, untuk mengadakan workshop guna meningkatkan kompetensi guru dalam menangani masalah bullying.

BACA JUGA:Sambut Ramadan, DMI Selaraskan Jadwal Imsakiyah

BACA JUGA:Selama Ramadan, PD DMI Cirebon Fokus pada Kegiatan Positif dan Toleransi Beragama

“Persoalan bullying ini adalah masalah kita semua. Kita berharap guru-guru di lapangan tidak lengah, terutama pada saat istirahat, karena pada saat itu anak-anak seringkali berperilaku negatif tanpa pengawasan guru,” ujarnya.

PGRI berkomitmen untuk memperkecil kemungkinan terjadinya bullying dengan memberikan pemahaman lebih kepada para guru. Aki Juhana juga menekankan pentingnya pendidikan psikologi anak untuk membantu guru mengenali dan mengatasi masalah ini sejak dini.

BACA JUGA:Resep Makaroni Tumis yang Enak dan Simple untuk Menu Sahur

BACA JUGA:Resep Ayam Teriyaki dengan Jamur yang Enak untuk Menu Buka Puasa

“Mungkin faktor penyebab bullying sangat kompleks, mulai dari lingkungan keluarga, pengasuhan orang tua, hingga masalah psikologi anak. Oleh karena itu, para guru perlu dibekali dengan pengetahuan tentang psikologi anak agar dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya bullying,” tambahnya.

Dengan pendekatan yang lebih spesifik dan terarah, diharapkan masalah bullying di sekolah dapat diminimalisir dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan kondusif bagi anak-anak. (zen)

Kategori :