Netizen Ragu, Pemkab Bisa Tertibkan Peminta-minta di Kawasan Makam Sunan Gunung Jati

Selasa 01-07-2025,15:00 WIB
Reporter : Zezen Zaenudin Ali
Editor : Rifki Nurcholis
Netizen Ragu, Pemkab Bisa Tertibkan Peminta-minta di Kawasan Makam Sunan Gunung Jati

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Ada wacana dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Cirebon, untuk menertibkan kawasan Makam Sunan Gunung Jati. Khususnya, dari peminta-minta.

Sayangnya, netizen ragu, wacana tersebut bisa terlaksana. "Wani ble. Wes konon bae. Merubah sesuatu yang salah bertahun-tahun," tulis salah satu netizen.

"Masalahnya berani nggak pemkab dan keraton menertibkan para pengemis itu. Sangat memalukan pengemis memaksa meminta uang seperti itu," tulis Inura_da.

" Ngurusin sampah plastik aja ngga bisa apalagi ngurusin sampah yang ini," tulis Ikaz.

Sebelumnya, Pemkab Cirebon mengupayakan untuk menertibkan peminta-minta di kawasan Makam Sunan Gunung Jati. Prosesnya tidak mudah. Perlu kesamaan visi antar stakeholder.

Pasalnya, kawasan Makam Sunan Gunung Jati, selama ini pengelolanya, bukan Pemkab Cirebon. Ada berbagai pihak pengelola salah satu icon Cirebon tersebut. Salah satunya, Keraton di Cirebon.

Gagasan ini (penertiban,red), lahir dari berbagai masukan. Terutama, tamu dari luar daerah. Mereka tidak nyaman, ketika bertamu ke Cirebon dengan maraknya peminta-minta di kawasan Makam Sunan Gung Jati.

Sudah ada pertemuan. Sampai akhirnya muncul gagasan membuat tim Ad-hoc. Terdiri dari berbagai SKPD. Seperti Satpol PP, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta lainnya.

Kabid Pariwisata Disbudpar, Syafrudin Aryono SE MSi mengakui, lahirnya gagasan pembentukan tim Ad-hoc, setelah ada pertemuan antara Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon dengan Sekretaris Daerah.

Gagasan itu, segera ditindaklanjuti. Hanya saja, sebelum menetapkan, pihaknya akan menggelar Forum Group Discussion (FGD). Rencananya, minggu depan digelar.

"Yang kami sudah siapkan ada dua. Pertama satu tim. Kedua lembar kerjasama antara berbagai stakeholder," katanya.

Ia mencontohkan, yang terlibat di kawasan Maqbaroh Sunan Gunung Jati, salah satunya pihak keraton. "Kami akan membuat semacam Memorandum of Understanding (MoU). Yang dibuat oleh Bagian Hukum dan Pemerintahan Setda," katanya.

Disinggung terkait susunan Tim Ad-hoc, Ari--sapaan akrabnya, mengaku sudah menyiapkan. Akan diumumkan disela FGD nanti. Rancangan sementara, struktur Tim Ad-hoc itu, diketuai oleh Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Setda.

"Ketuanya akan ditunjuk oleh Sekda. Rancangannya sih, Ketua Tim Ad-hoc, Kabag Pemerintahan, Sekretarisnya dari Disbudpar," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda), Yadi Wikarsa menegaskan, Pemda mencoba masuk ke area makam Gunung Jati. Itu dilandaskan pada, banyaknya pengunjung yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan peminta-minta.

"Pemda mencoba hadir untuk memberikan rasa nyaman. Dan edukasi kepada para peminta-minta," katanya.

Hanya saja, terkait rancangan tim Ad-hoc, itu perlu diluruskan. "Saya bukan ketua tim Ad-hoc. Kalau kaya gitu, saya melebihi peran kepala dinas. FGD nya juga belum digelar. Kita sampai sekarang masih nunggu," katanya.

"Saya ditugaskan hanya untuk mempercepat pembentukan Tim Ad-hoc. Itu bukan berarti, saya sebagai Ketua Tim Ad-hoc," pungkasnya. (zen)

Kategori :