Pengumuman Tahap I Tuai Keluhan, Sistem SPMB SMP di Kota Cirebon Dipertanyakan

Selasa 01-07-2025,19:05 WIB
Reporter : Asep Saepul Mielah
Editor : Indah Tri
Pengumuman Tahap I Tuai Keluhan, Sistem SPMB SMP di Kota Cirebon Dipertanyakan

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Sesuai dengan jadwal yang telah disusun, tahap pertama Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMP di Kota Cirebon diumumkan, Selasa, tanggal 1 Juli 2025.

Namun pengumumannya di beberapa sekolah menyisakan sejumlah persoalan, seperti di SMPN 4 Kota Cirebon. 

Ketua RW 03 Karang Baru Kelurahan Sunyaragi, Sadikin mengeluhkan sistem yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan dalam SPMB tahun 2025 ini. 

Pasalnya, ia menemukan sejumlah kejanggalan data, sebelum diumumkan secara resmi pada Selasa kemarin. 

Sadikin menceritakan, anaknya sendiri, yang notabene masih satu kelurahan dengan SMPN 4 Kota Cirebon, mendaftar di tahap pertama melalui jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM). 

Di sekolah tersebut, kuota jalur KETM sendiri tersedia 50 kursi, atau 20 persen dari kuota keseluruhan penerimaan siswa baru untuk tahun ini. 

Ia pun mengikuti semua alur pendaftaran SPMB SMP di Kota Cirebon, sampai verifikasi berkas melalui akun pendaftar yang ia miliki. 

Sampai pada H-1 sebelum diumumkan, Sadikin merasa lega karena anaknya berada di posisi aman, di peringkat 36 dari kuota 50 kursi. 

"Sampai tanggal pengumuman, tanggal Juli pukul 00.00 WIB, anak saya masih di peringkat 36 mas," ungkap Sadikin. 

Namun pagi hari, lanjut Sadikin, saat ia kembali mengecek akun, ia kaget karena anaknya turun ke peringkat 53, yang secara otomatis dibawah ambang batas kuota untuk jalur KETM. 

Selasa siang, ia pun mendatangi sekolah untuk mengkonfirmasi status anaknya tersebut, namun sampai menjelang sore, hasil seleksi tahap pertama baru diumumkan melalui papan informasi yang disediakan sekolah. 

Sadikin pun kecewa karena sampai diumumkan peringkat anaknya tidak berubah. 

"Padahal jam 12 malam tanggal 1 Juli masih 36. Harusnya kalau di jadwal pengumuman itu tanggal 01 Juli, jam 00.00 WIB sudah dikunci, ini kenapa shubuh saya cek masih bisa berubah, ada apa ini," tanya Sadikin. 

Ia pun kecewa, karena saat diminta konfirmasi, pihak sekolah malah seperti angkat tangan, dan memberikan jawaban yang menurutnya kurang memuaskan. 

"Tadi saya sudah minta konfirm ke sekolah, tapi jawabannya, sekolah hanya menerima data dari Disdik," kata Sadikin.

Kategori :