RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Sering dengar tentang Linux, tapi takut buat pindah sepenuhnya? Tenang, Anda tidak sendiri. Dulu, saya juga begitu. Windows 11 sudah nyaman, semua aplikasi kerja ada di sana. Tapi, rasa penasaran buat mencoba 'rasa' sistem operasi yang beda, yang katanya lebih ringan, lebih aman, dan lebih fleksibel, selalu mengganggu. Akhirnya, saya menemukan solusi terbaik: Dual Boot!
Intinya sederhana: kita akan memasang Linux dan Windows 11 secara berdampingan di komputer yang sama. Jadi, setiap kali menyalakan laptop, Anda tinggal pilih mau kerja di lingkungan Windows, atau mau main-main dan bereksperimen di Linux. Best of both worlds, kan?
BACA JUGA:Sinkronisasi Android dan Windows Terbaik: Menghubungkan Dua Dunia
Kalau Anda mencari panduan yang langsung dari pengalaman user dan meminimalkan istilah teknis yang bikin pusing, Anda datang ke tempat yang tepat. Saya akan memandu Anda langkah demi langkah.
Persiapan Inti: Jangan Sampai Terlewat!
Sebelum kita menyentuh pengaturan sistem yang sensitif, ada beberapa hal penting yang harus kita siapkan:
- Amankan Data Anda (Wajib!): Serius, backup semua file penting Anda. Walaupun proses ini biasanya aman, ada risiko kecil kesalahan partisi. Lebih baik aman daripada harus menangis kehilangan data.
- Pilih Linux Anda: Unduh file ISO dari distro Linux yang Anda sukai (misalnya Ubuntu, Linux Mint, Fedora). Ubuntu seringkali menjadi pilihan terbaik untuk pemula.
- Siapkan "Kunci" Instalasi: Siapkan satu flashdisk kosong (minimal 8GB). Kita akan menggunakan aplikasi seperti Rufus atau Balena Etcher untuk mengubah flashdisk ini menjadi media instalasi bootable. Tips Penting: Saat membuat bootable dengan Rufus, pastikan Anda memilih skema partisi GPT agar cocok dengan sistem modern (UEFI) yang digunakan Windows 11.
- Siap-siap ke BIOS: Sistem Windows 11 hampir pasti menggunakan UEFI. Anda mungkin perlu masuk ke pengaturan BIOS/UEFI dan menonaktifkan Secure Boot agar Linux bisa diinstal tanpa hambatan.
Langkah 1: Menyediakan "Kamar Kosong" untuk Linux
Kita harus "meminjam" sebagian ruang hard drive dari Windows 11 untuk Linux. Jangan khawatir, prosesnya mudah:
- Tekan Win + X dan buka Disk Management (Manajemen Disk).
- Cari partisi utama Windows Anda (biasanya C:).
- Klik kanan pada partisi tersebut, lalu pilih Shrink Volume... (Mengecilkan Volume).
- Tentukan jumlah ruang yang ingin Anda berikan kepada Linux (dalam MB). Saya sarankan minimal 20GB, tapi idealnya 50GB ke atas agar nyaman.
- Setelah proses shrink selesai, Anda akan melihat ruang berlabel Unallocated Space (Ruang Tidak Terisi). Biarkan saja ruang itu! Kita akan mengolahnya nanti saat instalasi Linux.
BACA JUGA:Aplikasi Coding Terbaik untuk macOS: Pilihan Ideal untuk Pengembang
Langkah 2: Memanggil Installer Linux
Ini adalah bagian yang menyenangkan!
- Colokkan flashdisk bootable Linux Anda.
- Restart komputer. Saat komputer mulai menyala, segera tekan tombol untuk masuk ke Boot Menu (biasanya F12, F2, Del, atau Esc). Coba cari tahu tombol yang sesuai untuk merek laptop/PC Anda.
- Pilih flashdisk Anda dari daftar perangkat boot.
Anda akan masuk ke lingkungan live Linux. Anda bisa mencoba Linux terlebih dahulu (Try Ubuntu) atau langsung memulai instalasi (Install Ubuntu).
Langkah 3: Menginstal Linux dan Mengatur Boot Loader
Saat tiba di bagian ini, hati-hati dalam memilih opsi:
- Pilihan Instalasi:
- Untuk Pemula (Paling Gampang): Pilih opsi "Install alongside Windows Boot Manager" (Instal bersama Windows Boot Manager). Installer Linux akan otomatis membagi ruang kosong yang Anda siapkan tadi. Ini sangat direkomendasikan.
- Untuk yang Ingin Kontrol Penuh: Pilih "Something else" (Sesuatu yang lain). Ini akan membawa Anda ke layar partisi manual.
- Jika Memilih Manual ("Something else"):
- Cari ruang Free Space (ruang yang tidak dialokasikan tadi).
- Klik tanda tambah (+) untuk membuat partisi baru di ruang tersebut:
- Partisi Utama (Root): Pasang Mount Point sebagai /, format ext4. Alokasikan sekitar 15-20GB.
- Partisi Swap: Partisi untuk bantuan RAM. Ukuran idealnya sama dengan RAM Anda (atau 2GB-4GB).
- Partisi Home (Opsional): Pasang Mount Point sebagai /home. Ini adalah tempat penyimpanan data pribadi. Berikan sisa ruang di sini.
- Lokasi Boot Loader: Pastikan boot loader (GRUB) diinstal ke primary drive Anda (misalnya /dev/sda atau nvme0n1), bukan ke partisi spesifik. Secara default, installer Linux biasanya sudah benar dalam hal ini.
- Selesaikan instalasi dengan membuat nama pengguna dan password.
BACA JUGA:Panduan Lengkap: Cara Pindah dari Windows ke macOS
Langkah 4: Nikmati Dua OS di Tangan Anda!
Setelah instalasi selesai, komputer akan restart. Kali ini, Anda akan disambut oleh menu GRUB. Ini adalah "penjaga gerbang" yang akan menanyakan Anda ingin masuk ke sistem operasi mana.
- Pilih Windows Boot Manager jika ingin masuk ke Windows 11.
- Pilih Ubuntu (atau distro Linux Anda) jika ingin menjelajahi dunia open-source!
Semoga panduan ini membantu Anda bertualang ke dunia dual boot! (*)