Review Samsung The Premiere, Proyektor 4K Paling Estetik buat Rumah Mewah

Sabtu 20-12-2025,12:09 WIB
Reporter : Farida Alviyani
Editor : Farida Alviyani

RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Kalau kita bicara soal proyektor Ultra Short Throw (UST), biasanya yang terlintas di pikiran adalah sebuah kotak hitam besar yang terlihat teknis banget dan agak merusak pemandangan ruang tamu. Tapi Samsung sepertinya punya ide lain lewat seri The Premiere (LPU9D).

Alih-alih bikin perangkat yang kelihatan "canggih", mereka malah bikin sesuatu yang lebih mirip furnitur mewah. Jujur saja, ini adalah proyektor paling ganteng yang bisa Anda beli saat ini.

Kenapa saya bilang begitu? Karena Samsung membungkus perangkat ini dengan material kain premium dan sudut-sudut melengkung yang sangat clean. Jadi, waktu Anda taruh di atas meja kabinet, tamu Anda mungkin nggak bakal sadar kalau itu adalah proyektor sampai Anda menyalakannya dan muncul layar raksasa 130 inci di tembok.

BACA JUGA:Review Formovie Theater, Proyektor UST dengan Kontras Terbaik Dunia

Warna yang "Nendang" Berkat Triple Laser

Tapi ya, kita nggak beli proyektor cuma buat pajangan, kan? Di balik desainnya yang cantik, ada teknologi Triple Laser yang sebenarnya cukup buas. Kebanyakan proyektor di luar sana masih pakai satu laser biru, tapi Samsung nggak mau tanggung. Mereka pakai laser merah, hijau, dan biru secara terpisah.

Efeknya apa buat mata kita? Warna merahnya jadi bener-benar merah, bukan oranye kemerahan. Waktu saya coba lihat konten HDR10+, transisi cahayanya halus banget. Nggak ada tuh cerita gambar pecah atau warna yang kelihatan "berisik". Buat Anda yang perfeksionis soal kualitas gambar, ketajaman 4K di sini bener-bener terasa mahal, apalagi kalau Anda pakai layar khusus ALR di ruangan yang terkontrol cahayanya.

BACA JUGA:Review Epson LS800: Proyektor 4K Terang, Solusi Ganti TV di Ruang Tamu!

Kenapa Pakai Tizen OS Itu Sebuah Keuntungan?

Satu hal yang sering bikin saya gemas sama proyektor lain adalah sistem operasinya yang kadang suka ngelag atau nggak punya aplikasi Netflix resmi. Di Samsung The Premiere, masalah itu hilang total. Kenapa? Karena dia pakai Tizen OS, sistem yang sama yang dipakai di TV Samsung seri paling mahal sekalipun.

Pengalamannya persis kayak pakai Smart TV biasa. Sangat mulus, responsif, dan semua aplikasi streaming sudah ada di sana tanpa perlu beli Android Box tambahan. Buat pengguna HP Samsung, fiturnya makin seru lagi. Ada yang namanya Tap View, tinggal tempel HP ke bodi proyektor, tontonan di HP langsung pindah ke layar gede. Hal-hal kecil kayak gini yang bikin transisi dari TV konvensional ke proyektor jadi nggak terasa ribet.

Audio yang Nggak Perlu "Bantuan" Soundbar

Biasanya, proyektor itu audionya cempreng. Tapi Samsung menanamkan teknologi Acoustic Beam yang punya lubang-lubang suara di sisi kiri dan kanan. Suaranya nggak cuma keluar ke depan, tapi terasa menyebar ke seluruh ruangan. Kalau buat sekadar nonton drama Korea atau film aksi di kamar, menurut saya suara built-in ini sudah lebih dari cukup. Anda nggak perlu buru-buru beli soundbar tambahan kecuali memang mau bikin ruangan yang benar-benar bergetar.

BACA JUGA:Review Hisense PX3-PRO, Benarkah Ini Proyektor Laser TV Terbaik di 2025?

Kesimpulan

Mari kita bicara apa adanya: Samsung The Premiere mungkin bukan proyektor paling terang di dunia, dan harganya pun bukan yang paling murah. Tapi kalau Anda adalah tipe orang yang sangat peduli sama estetika rumah dan nggak mau ribet sama instalasi yang aneh-aneh, ini adalah pilihan nomor satu.

Samsung berhasil bikin teknologi yang "nggak kelihatan kayak teknologi". Dia menyatu sama interior rumah, gampang dioperasikan oleh siapa saja di keluarga, dan kualitas gambarnya pun tetap di level papan atas. Ini bukan cuma soal punya layar lebar, tapi soal punya pengalaman bioskop yang elegan tanpa harus mengorbankan desain ruang tamu Anda.(*)

Kategori :