Pemkab Cirebon Sabet Dua Penghargaan Kemenaker

Senin 20-12-2021,09:30 WIB
Reporter : Rifki Nurcholis
Editor : Rifki Nurcholis

CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon menyabet dua penghargaan sekaligus dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan saat kegiatan peringatan Hari Migran Internasional yang digelar di Hotel Aston Cirebon, Sabtu (18/12) lalu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cirebon, Drs H Hartono MM mengatakan, penghargaan tersebut berkaitan dengan perlindungan terhadap pekerja migran dan pelayanan maksimal bagi para pekerja migran.

Dua penghargaan tersebut kategori kabupaten kota terbaik peduli terhadap pekerja migran. Selain itu, Pemkab Cirebon juga mendapatkan penghargaan sebagai penanggung jawab terbaik pelayanan terpadu satu atap terhadap pekerja migran.

\"Kabupaten Cirebon dianggap peduli terhadap kegiatan dan perlindungan pekerja migran,\" kata Hartono.

Hartono menyebutkan, Kabupaten Cirebon menjadi salah satu kantung buruh migran di Indonesia. Pada tahun 2021 ini, ada penurunan jumlah PMI dari Kabupaten Cirebon, diakibatkan pandemi.

Jika pada tahun 2019 lalu, Kabupaten Cirebon menyalurkan sebanyak sekitar 10 ribu pekerja migran. Sedangkan pada tahun 2021 ini, hanya menyalurkan 2.300 pekerja migran.

\"Karena akibat pandemi, banyak negara tujuan yang tidak menerima pekerja dari luar,\" lanjutnya.

Hartono menuturkan, pihaknya memang banyak memberikan perhatian bagi para calon pekerja migran, pekerja migran yang sedang bekerja dan para purna pekerja migran.

Untuk para pekerja migran yang saat ini sedang bekerja, Disnaker Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan lembaga non pemerintah dan serikat buruh migran, aktif mengadvokasi sejumlah kasus yang menimpa para pekerja migran.

Sedangkan untuk purna pekerja migran, pihaknya menyelenggarakan pelatihan peningkatan keterampilan dalam bidang usaha.

\"Kita melatih purna pekerja migran. Seperti membuat kue, latihan menjahit dan peningkatan skill lainnya,\" kata Hartono.

Untuk saat ini, pihaknya sudah membentuk sebanyak sembilan kelompok usaha, yang dikelola oleh para mantan pekerja migran. Pelatihan ini, diharapkan membuat para pekerja migran bisa menjadi mandiri.

Sedangkan untuk membantu para calon pekerja migran, Pemda Cirebon juga membuat Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA). Pelayanan ini, memudahkan para calon pekerja migran dalam mengurus administrasi.

Karena menurut Hartono, di LTSA tersebut, sejumlah instansi yang berkaitan dalam proses administrasi tersebut, dikumpulkan menjadi satu lokasi.

\"Sehingga ketika melakukan proses administrasi, tidak perlu pindah-pindah,\" ujar Hartono.

Tags :
Kategori :

Terkait