Negara tempat bekerja kebanyakan adalah Arab Saudi, Taiwan dan Malaysia. Begitu menikah atau dewasa para wanita nekat bekerja ke luar negeri untuk memperoleh gaji yang besar.
Mereka ada yang bekerja hingga belasan tahun dengan berbagai negara. Yang semula di Arab Saudi kemudian pindah ke Taiwan yang gajinya lebih besar.
Ada pula yang hanya bekerja di Malaysia atau Arab karena merasa sudah fasih dengan kebiasaan majikannya. Majikan Pun terkadang tidak berganti karena kesepakatan mereka saat bekerja.
“Lomba ini kami selenggarakan agar sepulang dari bekerja di Luar Negeri mereka bisa mengembangkan usaha dan tetap memiliki penghasilan, yang masih muda tidak perlu kembali ke luar negeri karena memiliki keterampilan memasak. Bisa buka usaha kuliner atau yang lainnya.” ungkap Amin Halimi, Rabu (3/11).
Hanya dia berharap ada bimbingan dan bantuan fasilitas bagi para ibu lulusan pekerja migran tersebut dari pemerintah. bentuknya bisa bimbingan usaha atau modal usaha. Amin meyakini usaha kuliner menu luar negeri yang dimiliki para ibu bisa berkembang dan diminati konsumen.
Sementara itu keluar sebagai juara lomba menu adalah Uun dia bekas pekerja migran Arab Saudi yang memiliki pengalaman bekerja selama 12 tahun.
Dia membuat menu nasi biryani nan lezat lengkap dengan daging sapi dan wangi rempah serta beras yang panjang-panjang.
Juara kedua diperoleh Siti Maesaroh yang pernah bekerja beberapa tahun di Taiwan, masakan yang dihidangkannya adalah suei ciau. Masakan tersebut menurutnya mudah dan bahannya banyak di pasar Jatitujuh, itu juga disukai anak-anaknya.(hsn)