RAKYATCIREBON.ID – Kendaraan roda dua dan empat, di Kabupaten Cirebon dipastikan setiap tahunnya terus mengalami penambahan. Namun sayang, penambahan itu, tidak sebanding dengan panjang jalannya. Karena masih tetap, diangka 1.240,30 KM.
Pantas saja, jalanan sering kali macet. Disamping tak ada penambahan jalan, juga karena seringkali jalanan utama mengalami kerusakan.
Kepala Dinas PUPR, Ir Iwan Rizki melalui Kepala Bidang Peningkatan Jalan dan Jembatan, Tomy Hendrawan menjelaskan panjang jalan di Kabupaten Cirebon tak ada perubahan. Masih diangka 1.240,30 KM.
\"Panjang jalan Kabupaten Cirebon 1.240,3 KM. Jumlah ruas jalannya 564 ruas. Drainasenya tinggal dikali dua saja. Kan kanan dan kiri jalan,\" katanya.
Adapun kondisi jalannya, data terakhir per Desember 2020 lalu, kondisi mantap jalan kabupaten panjangnya diangka 1.033 KM. Alasannya, ditahun 2020 terjadi refokusing anggaran. Perbaikan jalan, nyaris tidak ada ditahun itu. Kalau di persentasekan, diangka 83,32 persen.
Kondisi mantap ini, terang Tomy, merupakan penggabungan atau penjumlahan antara jalan yang kondisinya baik dan kondisi sedang. Tomy mengaku pihaknya memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan. Yakni kondisi jalan yang masih berstatus rusak ringan dan rusak berat.
\"Ya itu memang PR kita. Yang rusak ringan sesuai dengan hasil survei bidang bina teknik, kurang lebih ada 137 KM. Kemudian untuk jalan yang kondisinya rusak berat, ada 69 KM. Itu saya tekankan datanya per akhir Desember 2020 lalu,\" terangnya.
Artinya, pihaknya memiliki PR yang harus dituntaskan diangka 200 KM panjang jalan. Tomy mengaku tidak mempermasalahkannya. Ia berharap, PR itu bisa segera dituntaskan.
\"Ngga masalah. Kalau kata Ketua Komisi III DPRD sih, satu titik pun, sudah berstatus jalan rusak. Jadi tidak masalah. Lagian yang 137 KM nya kan dalam kondisi rusak ringan. Yang rusak beratnya 69 KM,\" katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi menilai, program pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Cirebon mandeg. Padahal, setiap tahunnya, slot anggaran selalu dibuka. Nilainya pun besar, bahkan menjadi program prioritas. Tapi, progresnya stagnan. Tidak ada terobosan baru. Hanya tambal sulam.
Luthfi pun membeberkan, di periode 5 tahun kedepan, Kabupaten Cirebon harus bergerak maju. Berani mengambil langkah cepat dan tepat. Khususnya berkaitan dengan program pembangunan.
\"Kami di legislatif mendorong pemerintah daerah untuk mulai memikirkan ekspansi wilayah. Harus diakui selama ini, ketika kita meninjau dari segi pembangunan infrastruktur, masih stagnan,\" katanya.
Contohnya saja, kata politisi PKB itu, saat ini, masyarakat Kabupaten Cirebon ketika ingin menuju ke pusat pemerintahan, ke Sumber, terlebih dulu melewati wilayah kota Cirebon. Warga Losari, maupun Lemahabang. Mereka harus melewati Kota Cirebon terlebih dulu. Begitupun dengan orang Kapetakan, Suranenggala.
Makanya, Luthfi menyarankan agar pemerintah daerah mulai memikirkan perluasan wilayah Kabupaten Cirebon. \"Kita harus sudah bisa memikirkan itu. Harus menata, membuat Jalan Lingkar Sumber, Jalan Lingkar Kabupaten agar aksesibilitas orang-orang dari Kabupaten ke Kabupaten menjadi lebih mudah,\" kata dia.
Karena ketika melihat data tahun 2015-2016 panjang jalan di Kabupaten Cirebon 1.240,30 KM. Data terakhir tahun 2019 panjang jalan masih sama. Artinya, kata dia, selama ini, belum ada penambahan jalan.