Setelah konsultasi ke struktural Partai Gerindra untuk meminta klarifikasi, dijelaskan Andru, dijadwalkan pada tanggal 11 Oktober mendatang, DPRD akan menggelar rapat pimpinan (Rapim) kedua. Di situ, pimpinan akan menanyakan sikap Ketua DPRD, Affiati SPd menanggapi SK yang diterbitkan DPP partainya.
Digambarkan Andru, nantinya akan ada dua kemungkinan. Apakah Affiati menerima keputusan DPP, atau akan menolak dan mengambil langkah hukum. Namun apapun kemungkinan yang bisa terjadi, DPRD akan tetap berhati-hati.
\"11 Oktober di Rapim kita akan mendengarkan, langkah apa yang akan diambil ibu Ketua. Prinsipnya kehati-hatian, kalau nanti beliau menerima, kita akan minta membuat surat pernyataan di atas materai menyatakan menerima. Dan kalau mengambil langkah hukum, kita menerima surat dari kuasa hukumnya. Proses kita akan tunda sampai inkracht. Setelah itu baru kita lanjut,\" jelas Andru.
Politisi Demokrat ini menegaskan, dalam persoalan ini, ada dua ruang yang harus dibedakan. Di antara keduanya tidak akan bisa diintervensi pihak mana pun.
\"Ada dua kamar berbeda. Kamar partai dan lembaga. Urusan DPRD adalah menindaklanjuti surat yang masuk, sisanya itu ranah partai. Komitmen kami, proses berjalan baik dan tidak bermasalah di kemudian hari. Itu saja,\" kata Andru. (sep)