RAKYATCIREBON.ID - Keluhan para nelayan yang perahunya kesulitan keluar masuk Muara Sukalila, karena sedimentasi yang masih tinggi, akhirnya terjawab. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung langsung menurunkan alat berat untuk melanjutkan sisa pekerjaan pengerukan muara yang dulu sempat terhenti.
Dari pantauan Rakyat Cirebon, satu unit beko milik BBWS sudah ada di titik Muara Sukalila dan sudah mulai bekerja merapikan tumpukan urugan yang ada di darat.
Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Uki menuturkan, sejak Rabu malam pihaknya menurunkan satu unit alat berat untuk melanjutkan pengerukan. Mamun baru beko untuk di bagian darat.
\"Beko baru turun satu. Yang beko amfibi masih maintenance. Paling besok malem sudah bisa turun,\" ungkap Uki kepada Rakyat Cirebon.
Sisa pekerjaan dari pengerukan sebelumnya yang sempat terhenti, lanjutnya, dari keseluruhan panjang muara sungai, tinggal sekitar 400 meter di bagian ujung muara yang perlu dikeruk.
Pada pekerjaan sebelumnya, karena keadaan alat berat milik BBWS yang terbatas, sedangkan saat itu banyak dibutuhkan di titik lain akibat banyak terjadi banjir dan tanah longsor, maka terpaksa pengerukan sementara ditunda. Sampai kemarin baru terlihat kembali dilanjutkan.
\"Tinggal sekitar 400 meter menuju ujung muara. Kita cuma memfasilitasi alat. Dulu juga sempat dikeruk, tapi alat dibutuhkan di tempat lain. Karena saat itu banyak longsor dan banjir,\" kata Uki.
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati menambahkan, lanjutan pengerukan muara Sungai Sukalila ini menjadi hal yang terus dipertanyakan warga, terutama para nelayan di Pesisir Panjunan.
\"Alhamdulillah, pengerjaan kawasan Panjunan sudah mulai berlangsung. Ada beberapa yang tertunda seperti pengerukan. Ini salah satunya yang harus kita selesaikan. Dan hari ini akan mulai dilanjutkan,\" ungkap Eti.
BBWS bersama DPUPR akan membereskan pekerjaan pengerukan, sehingga diharapkan kondisi muara bisa lebih representatif. Terutama untuk akses perahu nelayan yang selama ini banyak dikeluhkan karena sedimentasi yang tinggi.
\"Saat ini dilanjutkan. Mudah-mudahan tidak ada hambatan. Sedang digarap. Ke depan mudah-mudahan ini menjadi kawasan yang cantik. Minta dukungan dari warga semua,\" pungkasnya. (sep)