Ganjil-Genap Berhasil Tekan Mobilitas Hingga 40 Persen

Senin 30-08-2021,13:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID - Dua pekan sudah kebijakan lalu lintas dengan sistem ganjil-genap diterapkan di delapan ruas jalan protokol di Kota Cirebon. Setiap minggu, pemkot serta jajaran kepolisian melakukan analisis dan evaluasi (Anev) terhadap semua kebijakan selama pemberlakuan PPKM, termasuk penerapan sistem ganjil-genap.

Dari hasil Anev, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Imron Ermawan mengungkapkan, sesuai dengan tujuannya, penerapan sistem ganjil-genap lebih efektif menekan angka mobilitas kendaraan, dibandingkan sistem penyekatan dan penutupan.\"Evaluasi ganjil-genap, semua unsur sudah bekerja dan berjalan dua minggu. Alhamdulillah penurunan volume kendaraan menurun drastis,\" ungkap Imron.

Tidak spesifik menyebutkan data, Imron mengajak semua warga memperhatikan kondisi lalu lintas dalam kota saat jam-jam sibuk. Dan dapat dilihat bahwa antrean kendaraan saat jam sibuk tak terlihat setelah kebijakan ganjil-genap diterapkan.

\"Pagi biasanya macet crowded. Dua minggu ini lebih lengang, bisa kita lihat sendiri,\" lanjut perwira menengah yang tak lama lagi akan menempati posisi baru menjadi kapolres Cimahi itu.

Untuk angka penurunan mobilitas yang terbilang berhasil, kata Imron, sistem ganjil-genap di delapan ruas jalan ini berhasil menekan mobilitas kendaraan sampai 40 persen.

Ia pun menginginkan terus dipertahankan. Semua masyarakat harus mulai sadar bahwa penerapan sistem ganjil-genap ini untuk mendukung PPKM yang sedang diterapkan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

\"Penurunan sampai 30-40 persen. Kita evaluasi terus setiap minggu,\" jelasnya.

Ditegaskan Imron, hal yang harus dipahami masyarakat, bahwa penerapan ganjil-genap adalah untuk membatasi, bukan melarang aktivitas masyarakat. Terlebih, sistem ini sudah mulai memperlihatkan hasil yang positif. Imron pun mengajak masyarakat untuk taat dan mengikuti semua kebijakan yang sudah ditetapkan, terlebih saat PPKM diberlakukan.

\"Terkait ganjil-genap ini, perlu diketahui kembali, dilaksanakan untuk menekan mobilitas. Namun ekonomi tetap dibuka selebar-lebarnya. Jadi semua ini dilakukan untuk kebaikan masyarakat. Mari kita dukung bersama,\" ajaknya.

Sebelumnya Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menyampaikan, kebijakan ganjil-genap bukanlah kebijakan populis. Apalagi berdampak keuntungan secara politis. Tapi langkah itu diambil untuk kebaikan semua. Demi menurunkan terus jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Udang.

\"Memang ini bukanlah kebijakan populis. Tapi saya pastikan, tidak ada pemimpin di mana pun yang ingin menyengsarakan rakyatnya. Ini demi kebaikan,\" ungkap Walikota Azis usai rapat bersama Komisi I DPRD Kota Cirebon, Kamis (12/8).

Diakui Azis, kebijakan yang diterapkan sejalan dengan pemerintah pusat dan provinsi. Salah satunya dengan mengambil opsi ganjil-genap. Untuk menekan mobilitas dinilai efektif. \"Karena mungkin jumlah pelat ganjil dan genap berimbang. Sederhananya, separuh kendaraan di rumah,\" ujarnya.

Di sisi lain, kata Azis, angkot dengan pelat kuning dan ojek online dikecualikan. Sehingga geliat ekonomi bagi masyarakat kecil juga bisa tumbuh. Pengendalian mobilitas warga dengan ganjil-genap, dapat dijalankan dengan tidak terlalu berat.

\"Karena kondisi kita sudah sangat menurun, baik tenaga maupun materi yang dimiliki. Saya bersyukur dan bangga, dewan memanggil kami. Karena saya pikir langkah dewan memanggil kami, itu langkah brilian, tepat dan adil. Kami ditanya tentang konsep kebijakan ini,\" tuturnya, dalam rapat.

Azis memahami, kenapa dewan mengundang pihaknya untuk rapat bersama. Anggota dewan pasti mendapatkan banyak aspirasi dari masyarakat. Hal itu pula yang dirasakan Azis sebagai walikota. Menurutnya, pihaknya wajib mendengar keluhan masyarakat. Tapi sebagai penyelenggara pemerintahan, punya tanggung jawab untuk pemerintahan lebih baik. Khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Tags :
Kategori :

Terkait