RAKYATCIREBON.ID – Jajaran direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Jati atau PDAM, resmi dilantik bupati Cirebon, Jumat (27/8). Mereka dituntut, bisa memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sampaikan selamat. Langsung bekerja. Karena air sedang dibutuhkan di Kabupaten Cirebon. Sudah memasuki kemarau. Managemen harus menyiapkan pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai musim kemarau, kekurangan air,” kata Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg.
Secara khusus, bupati pun langsung mengintruksikan Direktur Umum Perumda Tirta Jati, Dr H Suharyadi SE MH agar memberikan pelayanan prima. Baik, pelayanan dalam penyaluran air bersih, pun juga dengan pelayanan dalam penarikan pembayaran tagihan. Selain itu, jajarannya harus solid.
“Jangan sampai orang tidak bisa mandi, padahal ada PDAM. Saya intruksikan ke Dirut, pelayanan harus bagus, dan cepat. Kemudian solid. Perusahaan ngga solid, hancur nanti. Ikuti perintah sesuai aturan. Kalau ada apa-apa, laporkan. Biar saya tau,” terangnya.
Imron pun memastikan jajaran direksi yang dilantik, semua merupakan hasil pleno. Berdasarkan penilaian panitia seleksi (Pansel).
Adapun untuk nama-namanya meliputi, Anas Basuki, Avip Suherdian dan Azis Hakim menempati posisi Dewan Pengawas. Kemudian, Hendra Chandra Saputra menjabat sebagai Direktur Umum (Dirum). Sedangkan Muhamad Irsyad menempati posisi Direktur Tekhnis (Dirtek).
Imron memastikan, dalam menentukannya tidak ada intervensi pihak manapun. Tetapibukan berarti tidak ada yang mengusulkan. “Intervensi tidak ada. Kemarin itu, hanya ada orang mengusulkan. Kan wajar saja. Tapi, saya pastikan, tidak ada intervensi apapun,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Jati, Dr H Suharyadi SE MH menjelaskan dilantikanya anggota direksi ini telah sesuai aturan. Pihaknya pun dituntut memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sudah memberikan fasilitas kemudahan kepada pelanggan. Proses pembayaran tidak harus datang ke kantor. Bisa di Indomart, Alfamart, Bukalapak dan lain sebagainya. Kita juga sudah buka layanan whatapp center,” kata dia.
Whatapp center itu, sebagai media yang bisa digunakan para pelanggan ketika ingin mengetahui nilai tagihan. Cukup mencantumkan sebelas digit nomor sambungan. Nanti akan dibalas secara otomatis.
“Nanti diketahui berapa tagihan pelanggan itu,” katanya.
Selain itu, posisi Perumda ini, kata Suharyadi sebagai perusahaan daerah. Pihaknya dituntut untuk mempunyai keuntungan. Tapi tidak meninggalkan sisi sosial. Tapi melihat kondisi sekarang, sumber air yang dimiliki jumlahnya terbatas, tuntutannya Perumda bisa melayani masyarakat disaat kemarau.
“Kita hanya memiliki satu sumber mata air. Lima mata air adanya di Kuningan. Selebihnya kita memaksimalkan air sungai. Sering terkendala ketika masuk musim kemarau. Debit airnya berkurang. Kami akan memenuhi tuntutan itu. Saya tidak bisa sendiri, dibantu dengan jajaran yang lainnya. Pasti harus solid,” kata dia.
Adapun terkait kontribusi terhadap PAD sudah pasti akan dipenuhi. Ada regulasi yang mengaturnya. Yakni peraturan daerah (Perda) nomor 3 tahun 2019.
“Komposisinya sebanyak 55 persen dari laba bersih untuk PAD. Sebanyak 3 persennya untuk CSR, kemudian 17 persen untuk tunjangan pendidikan, kesehatan dan pegawai, dan 5 persen untuk tantiem atau jasprod. 20 persen untuk cadangan umum,” pungkasnya. (zen)