RAKYATCIREBON.ID - Tak ingin kegiatan-kegiatannya terhenti karena pandemi, Ketua Ikatan Remaja Masjid an-Nur yang berada di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Siswanda memutar otak agar para remaja tetap kompak dan terberdayakan.
Sebagai ketua ikatan remaja masjid, Siswanda diharuskan bisa mengelola ide dari puluhan anggotanya. Terlebih ide dan gagasan kegiatan yang sudah biasa dilakukan. Sampai pada akhirnya, untuk tetap sibuk dengan kegiatan tanpa didominasi oleh pertemuan tatap muka, para remaja masjid di Masjid an-Nur tersebut mulai menyesuaikan diri dengan teknologi.
Berawal dari niat ingin tetap bisa memberdayakan para remaja masjid di desanya, Siswanda pun mengajak mereka untuk mulai menggarap karya berupa konten video. Untuk kemudian mereka membuat sebuah Channel Youtube sebagai media publikasi untuk karyanya.
\"Awalnya, untuk menyalurkan bakat, terus gimana caranya agar kegiatan di masjid tidak mati. Kebetulan ada remaja yang punya kemampuan editing, ada yang ahli ngambil gambar, jadi Channel Youtube ini mulai kita garap,\" ungkap Siswanda kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Karena masih coba-coba dengan tujuan hanya ingin para remaja tetap aktif dan tidak salah pergaulan. Siswanda pun memulai produksi konten dengan peralatan seadanya. Bahkan tak jarang peralatan yang dibutuhkan pinjam sana-sini.
Namun niat awal membuat konten untuk tetap memberdayakan para remaja masjid di tengah pandemi yang digarap Siswanda dan kawan-kawannya ini ternyata mendapatkan respons positif, sehingga mereka mulai serius.
\"Mulai membuat konten sejak awal pandemi, karena tidak leluasa tatap muka. Awalnya tidak serius, iseng saja, sampai alat minjem, kamera dan lain-lain, pikir saya jangan sampai syiar islam terputus karena tidak boleh bertatap muka,\" jelas Siswanda.
Setelah melihat respons yang bagus dari para remaja masjid lainnya, kata Siswanda, akhirnya semua kompak untuk mulai menggarap konten secara serius, dimulai dengan mengumpulkan uang untuk membeli peralatan.
Mereka pun sepakat, karena mereka memiliki tim hadroh yang sering mendapatkan undangan di hajatan-hajatan, para remaja masjid menolak uang hasil manggung dibagikan, melainkan dikumpulkan untuk membeli peralatan membuat konten.
\"Yang kita buat konten Shalawatan, dan dari dana murni para remaja, seperti dari tanggapan hadroh uangnya untuk beli peralatan, sampai sekarang kebeli, bahkan alhamdulillah remaja masjid, ada program santunan yatim,\" tutur Siswanda.
Channel Youtube yang dibangun para remaja masjid ini dinamakan Danial Studio, dan saat coba dibuka di aplikasi ternyata kemajuannya cukup pesat, sudah terupload 30 video hasil garapan para remaja di Masjid an-Nur, dimana video yang dibuat didominasi oleh konten sholawat dengan kualitas video yang patut diacungi jempol untuk sekelas para pemula.
Dalam seminggu, para remaja masjid menargetkan diri bisa memproduksi satu konten video untuk diupload, dengan begitu mereka akan mulai terbiasa berdakwah dengan menyesuaikan diri terhadap kemajuan teknologi.
\"Nama channel kita Danial Studio, kurang lebih sudah mau satu tahun, kontennya seputar syiar islam, seperti shalawatan, sekarang sudah sekitar 2300 subscriber, menunggu jam tayang untuk bisa monet. Youtube ini untuk menjembatani program yang terhenti, buat pengajian, santunan dan lain-lain, untuk upload konten seminggu sekali, itu target kita,\" ucap Siswanda.
Pada dasarnya, ditambahkan Siswanda, ia hanya menginginkan para remaja di desanya bisa tetap dekat dengan masjid, sampai pada akhirnya ide membangun channel Youtube muncul.
\"Ke depan, kita ingin ingin bermanfaat, termasuk nanti jika mengeluarkan uang dari konten Youtube, kita alokasikan ke kegiatan amal,\" kata Siswanda.