RAKYATCIREBON.ID - Ditahun 2022, Pemda menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tembus diangka Rp708 miliar. Sumbernya dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah serta pendapatan sah lainnya.
Hal itu terungkap dalam rapat paripurna hantaran bupati kebijakan umum anggaran (KUA) serta prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) tahun anggaran 2022.
\"Pajak daerah sebesar Rp259 miliar, retribusi daerah Rp17,2 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp9,6 miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp422 miliar,\" ungkap Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, Rabu (18/8).
Sementara untuk prioritas pembangunan tahun 2022, diarahkan kepada delapan prioritas pembangunan. Dengan tetap mengutamakan penanganan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial.
Maka belanja daerah ditargetkan sebesar Rp5,1 triliun. Dialokasikan untuk belanja operasi Rp3,2 triliun. Terdiri dari belanja pegawai Rp1,7 triliun, belanja barang dan jasa Rp1,3 triliun, belanja hibah Rp130 triliun serta belanja bantuan sosial Rp16 miliar.
\"Untuk belanja modal, direncanakan Rp1,1 triliun. Terdiri dari belanja modal peralatan dan mesin Rp333 miliar, belanja gedung dan bangunan Rp213 miliar, belanja modal jalan, jaringan dan irigasi Rp580 miliar, serta belanja modal aset tetap lainnya Rp366 juta. Untuk belanja tidak terduga direncanakan Rp30 miliar,\" ungkapnya.
Adapun untuk belanja transfer Rp647 miliar diperoleh dari belanja bagi hasil untuk oemerintah desa Rp27 miliar dan belanja bantuan keuangan untuk pemerintah desa sebesar Rp620 miliar.
Politisi PDIP pun menambahkan penerimaan utama pembiayaan dalam rangka menutup defisit anggaran tahun 2022, berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya. Prediksinya, sebesar Rp91 miliar.
Pria yang akrab disapa Kang Imron itupun menambahkan rencana pengeluaran pembiayaan ditahun 2022 digunakan untuk oenyertaan modal pada bank jabar banten (BJB) Rp10 miliar dan BPR Rp1 miliar. Sehingga pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp11 miliar.
\"Selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayana diperoleh dari netto Rp80 miliar. Dipergunkan untuk menutup selisih ntara pendapatan daerah dan belanja daerah yang minus Rp80 miliar,\" pungkasnya. (zen)