RAKYATCIREBON.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendukung pengembangan Cirebon sebagai Kawasan Khusus Ekonomi Syariah (KEKS). Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum SE dalam Seminar Hybrid yang digelar ICMI ORDA Kabupaten Cirebon, Kamis (5/8).
Dalam seminar Pra Forum Group Discussion (FGD) KEKS Cirebon dan Silaturrahim Kerja Daerah (SILAKDA ICMI ORDA Kabupaten Cirebon 2021 tersebut, Uu didapuk sebagai keynote speaker wewakili Gubernur Jawa Barat, Dr H Ridwan Kamil ST MUD. Uu mendukung penuh gagasan KEKS di Kabupaten Cirebon.
“Cirebon adalah daerah yang sangat luar biasa yang popular dibanding daerah lain di Jawa Barat. Cirebon juga daerah awal penyebaran Islam. Dari sisi kawasan, Cirebon juga masuk Segitiga Rebana yang memberikan peluang ekonomi strategis,” ujar Uu.
Selain itu, Cirebon juga didukung dengan sumber daya lain. Misalnya banyak pesantren, banyak perguruan tinggi dan sekolah Islam. Di samping, mayoritas penduduk Cirebon juga memeluk agama Islam. “Umat Islam punya kekuatan. Pendidikan yang kuat dari berbagai level,” ujar dia.
Peran ICMI, kata Uu, sangat penting guna mengawal sumber daya tersebut dikelola dengan baik. Menurutnya, umat Islam harus berkiprah di berbagai sektor. Baik pendidikan, politik maupun ekomomi.
“Jangan sampai umat Islam diam saja. ICMI harus mendorong umat Islam berkiprah di bidang politik. Di bidang ekonomi, jangan sampai mayoritas Islam di Jawa Barat, ini peluang ekonomi tidak dinikmati umat Islam,” ucap Uu.
Sehingga, wacana pengembangan Cirebon sebagai KEKS jadi angin segar agar pada era pandemi Covid-19, ekonomi segera membaik. “Pengemabngan wisata halal juga penting. ICMI mendorong semua itu agar Cirebon tumbuh jadi kekuatan ekonomi baru di Jawa Barat,” tegas Uu.
Menyahuti dukungan Pemprov Jawa Barat, Pemda Kabupaten Cirebon dinilai siap bersingergi mewujudkan KEKS. Kepala Bapelitbangda, Suhartono MM diwakili Kepala Bidang Pemerintah dan Kesra, Tedi Susilo MM menegaskan kesiapan tersebut.
“Sangat siap bersinergi agar KEKS Cirebon ini bisa terlaksana tentunya dengan planning yang bertahap melalui studi kelayakan dan mengajukan usulan ke Dewan Kawasan Eonomi Khusus (KEK) di tingkat pusat agar mendapat pengesahan dan bisa mrndatangkan investor,” ujar dia.
KEKS Cirebon, menurut Tedi Susilo bakal berdampak pada peningkatan IPM. “Sehingga ekomomi, pendidikan , kesehatan dan lainnya akan tumbuh positif,” tukas Tedi.
Ketua ICMI ORDA Kabupaten Cirebon, dr Asad SP THT-KL menegaskan, kesiapan Cirebon sebagai KEKS juga didasari analisa panjang. Dengan gagasan ini, percepatan pertumbuhan ekonomi dinilai lebih mudah terealisasi.
“Sumber daya kita sangat cukup. Kalau kekurangan modal kita bisa cari investor, kalau SDM nya kurang kita bisa cari SDM yang mumpuni,” terangnya.
dr Asad menambahkan, komitmen ICMI ORDA Kabupaten Cirebon membentuk KEKS Cirebon harus dibarengi dengan kerja nyata. “Jadi pengurus harus lebih aktif berpartisipasi untuk meningkatkan peran ICMI kepada masyarakat,” ujarnya.
Ketua Panitia Seminar Hybrid, H Ali Wahyuno menyampaikan inisiasi KEKS Cirebon sudah muncul sejak 2019. Momentumnya terjadi di berbagai kegiatan baik di Bandung maupun Jakarta.
“Sudah cukup lama sejak 2019 saat event di Bandung maupun Jakarta tinggal saat ini perlu buat kajian drfat kelayakan dan proposal pengajuan KEKS Cirebon agar bisa resmi berdiri untuk memajukan perkonomian Cirebon dan sekitarnya,” tambahnya.