RAKYATCIREBON.ID – Nasib malang dialami Kusniah (6) asal Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu. Bocah perempuan yang divonis mengalami kelainan pada jantungnya ini, juga menderita kelainan Atresia Ani atau tidak memiliki anus sehingga harus buang air besar (BAB) dari lubang buatan di perutnya.
Berdasarkan keterangan ibunya, Wartiah (44), kondisi buah hati dari pernikahannya dengan Wastari (44) itu sejak beberapa tahun lalu terpaksa harus BAB menggunakan lubang buatan pada bagian perut sebelah kiri.
Lubang buatan itu ia dapat setelah menjalani operasi saat menginjak usia 8 bulan di sebuah rumah sakit di Bandung. Kusniah kerap merasa sakit pada sekitar lubang buatan tersebut ketika masih kecil.
Meski setiap BAB kotorannya tiba-tiba saja keluar begitu saja dari lubang buatan tersebut, namun tetap saja memprihatinkan.
“Lubang anusnya kaya jarum, cuma ada kerutannya saja, pas sudah 6 bulan dia kesusahan untuk BAB, terus dioperasi pas usia 8 bulan,” ungkap Wartiah, Sabtu (31/7).
Diceritakan, sejak menjalani operasi pihak keluarga tidak pernah lagi membawa Kusniah untuk berobat. Padahal, bocah malang tersebut sejak kecil sering sakit-sakitan. Bahkan oleh dokter ia juga divonis menderita kelainan jantung.
Jika tidak segera dilakukan operasi jantung, maka kondisi kesehatannya akan terganggu dan kemungkinan Kusniah tidak akan berumur panjang.
Hanya saja, keinginan untuk mengobati Kusniah agar sembuh dan bisa hidup normal hanya sebatas harapan bagi Wastari dan Wartiah. Sampai saat ini pasangan suami isteri ini tidak bisa berbuat apa-apa, pasrah menerima kondisi anaknya.
Karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja hanya mengandalkan penghasilan dari warung kecil di rumahnya. Sehinigga kepedulian dan uluran tangan menjadi sangat penting untuk bisa membantu Kusniah menjalani operasi.
“Termasuk untuk operasi anus agar bisa normal kaya anak-anak lain, kata dokter harus operasi jantung dulu. Tapi kalau untuk berobat yang pasti saya tidak ada biaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang mendapat laporan langsung mendatangi kediaman anak malang tersebut. Dari kunjungannya itu LPAI akan berupaya secepatnya agar Kusniah bisa mendapat penanganan sehingga bisa sembuh dan hidup normal seperti anak-anak lainnya.
“Untuk kondisi kesehatannya cukup baik, tapi perlu secepatnya mendapat penanganan,” kata Koordinator LPAI Indramayu, Adi Wijaya.
Diharapkannya pula, pemerintah daerah bisa turut membantu untuk kesembuhan Kusniah dan memantau kondisi kesehatan bocah tersebut.
“Kami dari LPAI insya Allah akan menggandeng Kilau untuk membawanya menjalani operasi, agar sesegera mungkin anak ini bisa normal seperti anak-anak lainnya,” tukas dia. (tar)