RAKYATCIREBON.ID - Wacana penggunaan GOR Watubelah untuk dijadikan sebagai tempat isolasi, akhirnya gagal. Wacana itu ditolak pemerintah daerah (Pemda). Tapi sudah ada penggantinya. Yakni rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Universitas Gunung Jati (UGJ).
Ada alasan, dipilihnya Rusunawa UGJ. Dinilai lebih efisien dibandingkan ketika memanfaatkan GOR Watubelah. Hal itu, diakui langsung oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, kemarin.
\"Kita sudah berhitung. Hitung-hitungannya jelas. Kalau memakai GOR Watubelah, ternyata pengeluarannya lebih tinggi. Dibandingkan dengan rusunawa UGJ. Jadi setelah ada tawaran, kita langsung tentukan memakai rusunawa UGJ,\" tutur Imron.
Ketika memaksakan memakai GOR Watubelah, dipastikan harus melakukan pembenahan-pembenahan. Biayanya, tidak sedikit. Padahal, kondisinya sedang serba sulit. \"Jadi rusunawa UGJ lebih efisien. Ditambah, mahasiswanya juga kan lagi tidak ada. Kondisi gedung kosong,\" imbihnya
Kebetulan lanjut Imron, tempatnya pun bagus. Kenyamanannya terjamin. Tidak perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang menghabiskan banyak anggaran. \"Disana sudah layak pakai. Tidak perlu ada perbaikan,\" kata pria berkacamata itu.
Pemda pun kata Imron, sudah melakukan berbagai skema lain. Manakala angka positif Covid-19 terus naik, akan menggunakan fasilitas lain. Sudah dipersiapkan. \"Kita akan mengajukan ke Dinas Sosial. Agar gedung aset Dinsos di Palimanan bisa digunakan. Kita akan menempuh langkah itu, ketika angka kematian Covid terus naik,\" imbihnya.
Tapi saat ini, pihaknya masih konsen dengan gedung UGJ terlebih dulu. Sambil memastikan, dan terus menekan angka positif Covid. Kebetulan, kata Imron, tren angka kematian Covidnya kali ini, mengalami penurunan.
\"Kemarin kita kan melihat, angka kematian sudah mulai berkurang. Mudah-mudahan, puncak angka kematian sudah kita lalui. Dan Covid terus turun,\" pungkasnya. (zen)