RAKYATCIREBON.ID - Hari ke-11 penerapan PPKM Darurat, jajaran tim PPKM di Kota Cirebon mendapatkan bantuan tambahan personel untuk mem-back up personel di setiap penyekatan yang sudah bersiaga.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Imron Ermawan mengungkapkan, pihaknya mendapatkan bantuan personel dari Batalyon Arhanud 14 serta Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar. Bahkan, Sat Brimob sampai menurunkan kendaraan taktisnya. Satu unit barracuda sudah bersiaga di pos penyekatan bundaran Kedawung.
\"Hari ke-11, sinergitas TNI-Polri Forkopimda dan unsur masyarakat lainnya terus bergerak. Sudah banyak penegakan hukum, khususnya yustisi. Personel kita juga di-back up oleh Arhanud 14 dan juga Yon Datasemen C Satbrimob,\" ungkap Imron kepada Rakyat Cirebon.
Dengan bantuan dari dua satuan tersebut, sedikitnya masing-masing satuan menerjunkan 30 personel tambahan untuk mem-back up Polres Ciko. Jumlah tersebut akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan. \"Jadi saat ini kurang lebih ada tambahan 60 personel kalau gabungan,\" lanjutnya.
Untuk penutupan jalan, sampai kemarin penutupan baru dilakukan di 16 ruas jalan yang ditutup total, belum ada tambahan ruas jalan yang baru.
Ditanya mengenai terjadinya penumpukan kendaraan yang menjadi imbas dari penutupan jalan akses masuk ke Kota Cirebon selama 24 jam? Imron mengatakan, tim dari kepolisian terus mobile melakukan pengaturan. Sehingga jika ditemukan ada titik-titik penumpukan, maka petugas langsung melakukan pengaturan untuk mengurainya.
“Penutupan jalan masih tetap di 16 titik, kita tutup total. Yang jelas, misalnya ada penumpukan langsung kita urai,\" jelas Imron.
Saat ini, kata dia, melalui semua media edukasi yang ada, masyarakat sudah mengetahui bahwa yang boleh berangkat adalah mereka yang bekerja di perusahaan yang masuk kategori sektor esensial. Itu pun hanya boleh tetap berjalan dengan menerapkan sistem kerja Work From Home (WFH) sebanyak 50 persen dari pekerjanya.
\"Masyarakat paham, yang boleh berangkat itu yang sektor esensial. Dan itu pun hanya 50 persen. Jadi kalau terjadi imbas penutupan, berarti kan patut diduga pekerja yang non esensial masuk, itu saja. Dan tim terus bergerak mencari dan memburu pelaku usaha yang melanggar PPKM Darurat, akan kita tindak,\" tegas Imron. (sep)