Sementara, pada tahun ini, Omo memiliki sapi untuk dijual di momen Idul Adha sebanyak 15 ekor. \"Alhamdulilah nya sapi simental yang dijual Rp 75 juta sudah dipesan. Ini membantu menutup sapi yang lain yang belum dipesan,\" ucapnya.
Sementara, pada tahun ini, Omo memiliki sapi untuk dijual di momen Idul Adha sebanyak 15 ekor.
\"Alhamdulilah sapi simental yang dijual Rp75 juta sudah dipesan. Ini membantu menutup sapi yang lain yang belum dipesan,\" ucapnya.
Termasuk pasokan makanan dan nutrisi sehingga dapat mencapai bobot ideal. \"Yang dimakan sehari-hari itu protein-protein tinggi. Ada slamper (tumpi jagung), tepung kedelai, dan yang penting itu yang hijau-hijau (rumput segar),\" jelas dia.
Sehari, sapi tersebut diberikan makan sebanyak tiga kali atau memerlukan biaya pakan sebesar Rp40 ribu.
Dua kali makan dengan menu rumput hijau, sekali dengan menu makan berupa tepung kedelai dan slamper yang disebut Sholeh sebagai comboran.
Untuk menjaga kebersihan, Omo beserta karyawan yang membantunya biasa memandikan sapi setiap hari. Biasanya dilakukan pada siang hari agar sapi tidak masuk angin.
\"Risikonya sapi besar itu ya begitu. Kalau dimandikan terlalu sore atau malam itu biasa masuk angin. Begitu juga kalau terlalu pagi,\" katanya.
Lebih jauh Omo menambahkan, sapi Si Bima juga tidak dipisahkan dari sapi yang lain agar tidak stres. Rencananya, sapi yang sudah laku tersebut akan mulai dikirim pada H-1 Hari Raya Idul Adha nanti.(hsn)