Disperdagin Kabupaten Cirebon Sidak Pasar, Pastikan Keaslian Minyak Kita
TUNJUKAN. Kabid Dagdalbapokting Disperdagin, Feni Sigiarsih, didampingi Subkor Bapokting, Bambang Riady Erfanto, menunjukan produk Minyak Kita yang sudah disimpan di Disperdagin, belum menunjukan perubahan. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Menyikapi isu beredarnya Minyak Kita palsu di pasaran, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional.
Kabid Perdagangan, Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Dagdalbapokting) Disperdagin, Feni Sigiarsih, didampingi Subkor Bahan Pokok Penting, Bambang Riady Erfanto, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan Minyak Kita dalam jumlah terbatas di beberapa pasar.
BACA JUGA:Layanan Istimewa UHC BPJS Hilang, Komisi IV Upayakan Cari Solusi
"Dari pemantauan kami, Minyak Kita hanya ditemukan dalam jumlah sedikit. Di Pasar Ciledug, misalnya, hanya ada tiga botol di satu kios," ujar Feni, kepada Rakyat Cirebon, Jumat 17 Januari 2025.
Hal serupa juga ditemukan di Pasar Jamblang dan Pasar Pasalaran. Di Pasar Jamblang, Minyak Kita hanya tersedia di satu kios. Sementara di Pasar Pasalaran, produk tersebut sempat habis terjual.
BACA JUGA:Kuwu Karanganyar Dihukum Penjara Akibat Langgar Aturan Pilkada
"Pedagang mengaku hanya menjual lima dus Minyak Kita dan sudah lama tidak menerima pengiriman. Saat ini, mereka enggan memesan lagi," tambahnya.
Pihak Disperdagin juga mencatat bahwa pedagang mendapatkan produk Minyak Kita bukan dari distributor resmi, melainkan dari penjual keliling (sales) yang juga membawa barang dagangan lain, seperti bawang dan rempah-rempah.
BACA JUGA:Gotas Jagokan Agus Kurniawan Jadi Ketua DPC PDI Perjuangan
Feni menjelaskan, Minyak Kita yang ditemukan berasal dari berbagai produsen, seperti Kudus, Sinar Mas, Wilmar, Kusuma Atmaja (Karanganyar), dan Tangerang. Menurutnya, hal ini membuat keseragaman kualitas sulit dipastikan.
"Kami membeli beberapa sampel Minyak Kita untuk diuji. Secara kasat mata, minyaknya terlihat jernih dan tidak ada perubahan meski disimpan beberapa hari. Namun, ada keluhan konsumen soal pengendapan pada produk tertentu," ungkapnya.
BACA JUGA:Disperdagin Segera Pantau Dugaan Peredaran Oli Palsu
Disperdagin juga mencatat adanya perbedaan harga. Meski Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan Rp15.000 per liter, di pasar produk ini dijual dengan harga Rp17.000. Pedagang mengaku membeli dari sales seharga Rp16.500 per liter.
Subkor Bahan Pokok Penting, Bambang Riady Erfanto, menambahkan untuk memastikan keamanan dan keaslian Minyak Kita, Disperdagin akan terus memantau peredaran produk tersebut di pasar. Selain itu, pihaknya berencana menelusuri jalur distribusi resmi yang diduga banyak yang sudah tidak beroperasi.
BACA JUGA:Tiga Nama Layak Diorbitkan Jadi Kandidat Ketua DPC
"Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan produk yang beredar sesuai standar. Masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dalam membeli Minyak Kita, terutama yang berasal dari jalur tidak resmi," pungkasnya. (zen)
Sumber: