RS KMC Bantah Telantarkan Pasien

Jumat 09-07-2021,16:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID - Sebuah video berisi pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19, dari RS KMC Kuningan oleh pihak keluarga, ramai menyebar di media sosial dan grup WhatsApp pada Selasa (6/7).

Dalam video berdurasi 29 detik itu, terlihat jenazah yang ditutupi kain didorong menggunakan tempat tidur beroda yang kemudian dinaikkan di mobil coltbak. Suara tangis terdengar dalam video tersebut, kemudian ada suara yang berkata

\"Ini gara-gara gak mau dicovidkan mayat meninggal gak mau diantarkan pake mobil ambulan di Rumah Sakit KMC Kuningan sampai dibawa di mobil coltbak\".

Video tersebut menjadi viral dan mendapat berbagai respons luar biasa dari warganet.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Rumah Sakit KMC Kuningan dr Ode Aman Suhati membenarkan kejadian tersebut terjadi di Rumah Sakit KMC Kuningan. Bahkan Ode mengaku dirinya berada di tempat kejadian saat peristiwa tersebut terjadi.

Ode menjelaskan, pasien datang pada hari Senin (5/7) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dengan gejala sesak berat. Kemudian, dilakukan rapid antigen dan hasilnya negatif.

\"Pasien pun kami rawat di ruangan perawatan biasa. Tetapi, setelah dilakukan rontgen dan terlihat gejala seperti Covid-19, maka kami melakukan tes PCR terhadap pasien,\" kata Ode saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/7).

Hasil PCR pun keluar pada pukul 22.40 WIB (Senin malam, red) dengan hasil positif Covid-19. Maka, saat itu juga pihak rumah sakit memberitahukan kepada keluarga pasien bahwa pasien positif Covid-19 dan akan dipindahkan ke ruangan isolasi khusus pasien Covid. \"Keluarga pasien pun menyetujui untuk dipindahkan ke ruang isolasi,\" ujar Ode.

Keesokan harinya, pasien meninggal sekitar pukul 04.30 WIB (Selasa, red). Pihaknya kemudian menghubungi keluarga pasien dan keluarga pasien datang sekitar pukul 07.30 WIB.

\"Informasi kematian pasien kan tidak mungkin kami sampaikan by phone. Makanya, kami meminta keluarganya untuk datang. Keluarga pasien datang pukul 07.30 WIB. Kemudian, kami menginformasikan untuk dilakukan pemusalaran jenazah sesuai dengan SOP Covid-19. Tapi keluarga pasien menolak,\" papar Ode.

Akhirnya, keluarga menandatangani surat pernyataan menolak dilakukan pemusalaran jenazah secara prokes Covid-19. \"Ada surat pernyataannya di atas materai,\" tutur Ode.

Pada saat bersamaan, mobil ambulance sedang mengantarkan jenazah Covid-19 juga ke Cijoho. Akan tetapi pihak keluarga pasien tidak sabar menunggu ambulance.

\"Pada saat jenazah dinaikkan ke mobil coltbak itu, ada mobil ambulance sudah di tempat. Tapi, pihak keluarga pasien mengambil jenazah dan dinaikkan ke mobil coltbak. Itu kan bed yang digunakan jenazah itu adalah bed mobil ambulance,\" ujarnya.

Ode menegaskan, yang beredar di media sosial bahwa pihak KMC mengcovidkan pasien itu tidak benar. Bahwa pihak KMC tidak memfasilitasi mobil ambulance itu juga tidak benar. (ale)

Tags :
Kategori :

Terkait