RAKYATCIREBON.ID – Ada pemandangan menarik, di sekitar Stadion Ranggajati Kabupaten Cirebon, Selasa pagi (15/6). Terpasang spanduk bertuliskan \"Apa Harus Berprestasi, untuk Bisa Diakui ?? Wahai Bapak Bupati\".
Nada tulisannya itu merupakan bentuk keresahan insan olahraga di Kabupaten Cirebon selama ini. Meski tidak diketahui, siapa dan dari cabang olahraga (Cabor) mana yang menulis dan memasangnya.
Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Zaenal Waud menanggapi munculnya jeritan insan olahraga tersebut. “Pertama saya tidak tau, kalau tulisan itu terkait dengan cabor apa. Atau bahkan KONI atau yang lain. Saya tidak tau itu. Mungkin bisa jadi ada salah satu cabor berkaitan dengan pengakuan, ya itu bisa jadi,” kata Zenal, ketika dihubungi Rakyat Cirebon, Selasa (15/6).
Tapi ketika ditarik secara umum, berkaitan dengan pengakuan, ia menilai dari sisi penganggaran selama ini masih minim. Ia tidak menampik, kondisi Covid-19 berdampak ke berbagai sektor. Termasuk olahraga. Karena kata dia, informasinya pagu anggaran yang diterima untuk olahraga saat ini, nilainya hanya Rp3 miliar saja.
Padahal, jauh sebelum itu, pernah dikucurkan hingga Rp8 miliar. “Seingat saya dulu, KONI meminta Rp14 Miliar. Dikasih sekitar 8M. Sekarang kalau saya tidak salah dengar, hanya sekitar Rp3 M. Kan jauh sekali,” ungkapnya.
Ia tidak bisa memastikan, penyebabnya apa. Apakah ada kaitannya dengan hasil Porprov yang belum maksimal. Atau karena hal lain. Tapi, tutur mantan anggota DPRD Kabupaten Cirebon itu, ketika berbicara prestasi, tidak bisa berdiri sendiri.
“Prestasi itu terkait dengan bagaimana pemerintah membangunnya. Bukan sebaliknya, berprestasi baru kemudian diakui atau dikasih perhatian. Itu kebalik-balik menurut saya,” tegasnya.