Perupa Indramayu Lahirkan Topeng ke-7, Diberi Nama Arya Kemuning

Senin 07-06-2021,19:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID - Di tengah kegalauan para pelaku seni akibat dampak pandemi Covid-19, seorang perupa di Kabupaten Indramayu melahirkan topeng ke-7. Dan dalam waktu dekat akan dihasilkan gerak tariannya dengan melibatkan penari yang khusus dalam seni tari topeng.

Perupa itu adalah Syayidin, pemilik Rumah Rupa Art Space Studio Griya 26 Indramayu. Topeng Arya Kemuning lahir tepat tanggal 26 Ramadhan 1442 Hijriyah lalu. Dilahirkannya topeng itu merupakan cita-citanya sebagai perupa untuk melengkapi jumlah topeng di Indramayu yang sebelumnya ada 6. \"Lahirnya topeng Arya Kemuning, istilahnya untuk menggenapkan hari. Filosofi pembuatannya seperti itu, dan dedikasi saya sebagai seorang perupa. Waktu pembuatannya satu minggu,\" jelasnya, Minggu (6/6).

Dikatakan, jika tidak salah sebut enam topeng yang sudah ada yaitu Panji, Kelana, Tumenggung, Rumyang, Samba, dan Pamindo. Adapun untuk gerak tarian topeng ketujuh yang diciptakan akan menggandeng putri maestro Mama Royani yang pernah tampil di Amerika, yakni Mimi Sunewi Royani.

\"Insya Allah saya akan coba buat tariannya, karena ketika Basuki Abdulah pun sebagai seorang penari dan saya juga punya bakat menari bisa juga menterjemahkan gerakannya. Nanti diterjemahkannya oleh Mimi Sunewi atas gagasan saya,\" ungkapnya.

Disebutkan, selain Mimi Sunewi juga disiapkan 4 generasi emas penarinya. Yakni Nok Win, Nok Vika, Nok Lila, dan Nok Lofi yang akan menterjemahkan tariannya. \"Sehingga akan dikembangkan oleh mereka dan suatu saat akan lahir sawitri baru, Mimi Rasinah baru, dan Mimi Aerli baru. Dan indramayu akan semakin dikenal dengan kota topengnya,\" ujar mantan Komisioner KPU Indramayu ini.

Menurut Syayidin, tujuan yang paling mulia dalam melahirkan topeng tersebut adalah bagaimana menumbuh kembangkan seni rupa topeng, sehingga bisa dikoleksi banyak orang bahkan ke mancanegara. Terlebih lagi, Arya Kemuning adalah seorang tokoh yang belum mencapai pada kedudukan raja. Ia seorang pangeran muda yang punya ambisi baik untuk membangun sebuah daerah dengan menterjemahkan gagasan positifnya.

\"Sehinga insya Allah nanti menak agung yang merakyak dalam gerak tariannya. Akan jadi raja bijak suatu saat, harapan filosofinya seperti itu,\" pungkasnya. (tar)

Tags :
Kategori :

Terkait